Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penemu yang Menyesali Temuannya, dari AK-47 sampai Bom Atom

Kompas.com - 18/11/2021, 22:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Ia berujar, "Saya teringat dengan kalimat di kitab Hindu, Bhagavad-Gita ... 'Sekarang saya menjadi Kematian, sang penghancur dunia'."

Pada Oktober 1945, ia bertamu ke Presiden AS Harry S Truman dan mengatakan karena bom nuklir di Jepang, tangannya sekarang berlumuran darah.

Sang presiden menampik kata-kata Oppenheimer. Truman mengatakan darah itu ada di tangannya dan biarlah dirinya yang bertanggung jawab.

Baca juga: 5 Perang yang Masih Terjadi Saat Ini, termasuk Korea dan Yaman

2. Mikhail Kalashnikov, kreator senapan AK-47: apakah saya juga jadi penyebab kematian mereka?

Kalashnikov adalah perancang salah satu senapan yang paling dikenal di muka bumi, senapan semiotomatis AK-47.

Padahal awalnya, warga Rusia tersebut pada 1947 sekadar ingin membuat senapan yang sederhana, tahan banting dan dapat diandalkan.

Dalam perjalanannya, senapan yang diberi nama AK-47 itu menjadi senjata andalan tentara Soviet, Rusia, dan puluhan negara lain.

Juga menjadi simbol revolusi di seluruh dunia dan ikut dalam berbagai pertempuran di Angola, Vietnam, dan Afghanistan.

Tentara pemberontak juga menggunakan senjata ini, antara lain adalah kelompok FARC dan ELN di Kolombia. Pun kelompok bersenjata Palestina.

Pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden dalam beberapa fotonya membawa senapan yang punya ciri khas kotak peluru yang melengkung tersebut.

Baca juga: 5 Makhluk Paling Menakutkan dalam Halloween

Popularitas AK-47 tak lepas dari desainnya yang sederhana, mudah diproduksi, dan mudah dirawat.

Tak mengherankan jika AK-47 adalah senapan serbu yang paling banyak dipakai di dunia dan diperkirakan korban tewas akibat peluru yang disemburkan oleh senapan ini lebih banyak dari korban ledakan bom atom di Jepang.

Apa tanggapan Kalashnikov? Dalam hidupnya ia tak banyak mengeluarkan penyesalan secara terbuka. Bahkan, suatu ketika ia berujar, "Saya bisa tidur nyenyak."

Tapi menjelang kematiannya, ia mengakui merasakan penderitaan spiritual yang sangat perih.

Dalam surat kepada Gereja Ortodoks Rusia -- seperti dibocorkan oleh media di Rusia satu bulan setelah kematiannya -- Kalashnikov mengatakan ia merasa bertanggung jawab atas kematian yang disebabkan senapan AK-47.

"Luka spiritual saya tak tertahankan. Saya terus bertanya ke diri saya sendiri. Jika senapan yang saya rancang membuat sengsara, sebagai pemeluk Kristen Ortodoks, apakah saya juga adalah penyebab kematian mereka," tulis Kalashnikov.

Baca juga: 5 Pertunjukan Sulap Harry Houdini yang Paling Menakjubkan

3. Alfred Nobel, penemu dinamit: dihantui oleh kematian dan kerusakan'

Hingga akhir hayatnya, Alfred Nobel adalah pemilik 355 paten, termasuk dinamit, yang ia patenkan pada 1867.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Hingga akhir hayatnya, Alfred Nobel adalah pemilik 355 paten, termasuk dinamit, yang ia patenkan pada 1867.

Publik mengenal Nobel -- yang lahir pada 21 Oktober 1833 -- sebagai figur yang aktif mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian, yang namanya diabadikan sebagai penghargaan bergengsi tahunan, Hadiah Nobel.

Tapi penulis, ilmuwan, dan pengusaha ulung ini juga adalah penemu dinamit, yang ia patenkan pada 1867. Nobel sendiri sampai ia meninggal memiliki 355 paten.

Setahun sebelumnya, pada 1866, Nobel mengembangkan metode yang memungkinkan penggunaan bahan peledak nitrogliserin -- yang kekuatannya lebih besar dari serbuk mesiu -- secara aman.

Yang ia lakukan adalah mencampur nitrogliserin dengan kieselguhr yang membuatnya berubah menjadi semacam pasta dan bisa dibentuk seperti batangan. Selain menemukan dinamit, Nobel juga menemukan detonatornya.

Baca juga: 5 Senjata Paling Mematikan dalam Perang Dunia II

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com