Penemuan ini membuka era baru di bidang konstruksi, selain juga mendatangkan kekayaan ke sang penemu.
Namun, dinamit tidak hanya dipakai untuk kepentingan sipil. Militer juga memanfaatkan temuan ini, yang menyebabkan jatuhnya korban ratusan ribu orang.
Di surat wasiat yang ditinggalkan Nobel, ia antara lain meminta kekayaannya dimanfaatkan untuk mendirikan yayasan.
Dan berdirilah Yayasan Nobel yang merayakan pencapaian ilmu pengetahuan dan perdamaian.
Sebelum meninggal dunia di San Remo, Italia, pada 10 Desember 1896, Nobel dikatakan dihantui oleh kematian dan kerusakan yang diakibatkan oleh temuannya.
Baca juga: 5 Atlet Dunia yang Terkena Kasus Doping
Ilmuwan AS, Arthur Galston, tak pernah membayangkan temuannya menjadi senjata perang, yang dikenal dengan Agen Oranye.
Galston bereksperimen dengan asam triiodobenzoic yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan tanaman kacang kedelai dan membuat tanaman ini tumbuh lebih cepat.
Namun diketahui pula, pemakaian yang berlebihan akan membuat daun-daun tanaman menjadi rontok.
Temuan Galston tak terbatas pada bidang pertanian saja.
Ilmuwan-ilmuwan lain menggunakan asam triiodobenzoic untuk membuat Agen Oranye, herbisida yang bisa menggunduli hutan dan tanaman.
Baca juga: 5 Jenis Doping yang Sering Dipakai Atlet
Inilah yang dilakukan militer AS dalam Perang Vietnam 1955-1975.
Mulai 1962 hingga 1970, tentara AS menjatuhkan kurang lebih 20 juta galon herbisida untuk merusak tanaman dan membongkar posisi serta rute yang dipakai oleh gerilyawan Viet Cong.
Agen Oranye tidak hanya merusak tanaman tapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Komponen Agen Oranye yang paling berbahaya adalah dioxin, polutan yang bisa bertahan hingga beberapa dekade dan dapat memicu kanker, cacat bagi bayi dalam kandungan, masalah infertilitas, dan serangan terhadap sistem syaraf dan sistem kekebalan.
Peringatan yang dikeluarkan Galston dan sejumlah saintis lain mendorong pemerintah AS melakukan kajian.
Baca juga: 5 Negara Pendiri PBB dan Kesepakatan Awalnya
Setelah hasilnya keluar, presiden AS ketika itu, Richard Nixon, memerintahkan penghentian penyemprotan Agen Oranye.
Pemanfaatan temuannya untuk kepentingan yang merusaknya membuatnya sadar bahwa temuan ilmiah apa pun bisa dibelokkan dan berdampak negatif.
Dan baginya, Agen Oranye adalah penyalahgunaan sains.
"Sains sejatinya dikembangkan untuk meningkatkan kehidupan manusia, bukan malah untuk menghancurkannya dan penggunaannya sebagai senjata militer bagi saya itu sesuatu yang sangat tidak dianjurkan," ujar Galston.
Baca juga: 5 Bencana Nuklir Terbesar Sepanjang Sejarah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.