Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Albert Einsten dan Skandal Perselingkuhannya

Kompas.com - 09/11/2021, 19:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, Albert Einstein dikenal sebagai ilmuwan terkemuka. Seolah tanpa cela. Simbol abadi jenius yang pernah hidup di dunia.

Tapi, Einstein bukan manusia yang sempurna. Pernikahannya dengan istri pertamanya, Mileva Maric pada Juli 1914, sempat berada di ujung tanduk.

Mileva adalah istri pertama Einstein yang memberikannya dua orang putra bernama Hans-Albert dan Eduard.

Baca juga: 9 November 1921: Albert Einstein Terima Nobel Fisika

Dilansir berbagai sumber, kisah Einstein dan Mileva sering dianggap sebagai pernikahan yang membahagiakan.

Bahkan, Einstein dan Mileva dianggap couple-goals.

Pada 1990, kisah keduanya dibukukan dalam "Albert Einstein-Mileva Maric: The Love Letters" yang menceritakan awal pertemuan keduanya di Intitut Politeknik Zurich tahun 1896.

Saat itu, Mileva adalah satu-satunya perempuan yang belajar fisika di sana.

Keduanya kemudian jatuh cinta dan berpacaran. Einstein sering menuliskan puisi kecil hingga mengirimkan sketsa kakinya agar Mileva bisa membuat kaus kaki rajutan untuknya.

Baca juga: Apa Isi Tulisan Tangan Einstein tentang Hidup Bahagia yang Laku Jutaan Dollar AS?

Sekitar tahun 1902, Mileva melahirkan seorang bayi perempuan di luar nikah bernama Lieserl.

Sayangnya, nasib Lieserl tidak diketahui dan diyakini bahwa anak perempuan itu diadopsi.

Einstein dan Mileva melangsungkan pernikahan pada 1903. Pada tahun yang sama, Mileva melahirkan Hans Albert dan Eduard.

Selama tahun-tahun membesarkan anak, Einstein berhasil merumuskan beberapa teorinya yang paling penting.

Tapi, petaka tak dapat ditolak. Skandal perselingkuhan pun terjadi.

Baca juga: Einstein Prediksi Israel Bakal Jatuh, Begini Ramalannya...

Pada 1912, Einstein mulai berselingkuh dengan sepupunya, Elsa Einstein.

Dilansir New York Times, dalam suratnya untuk Elsa, Einstein bahkan mulai menunjukkan rasa tidak hormatnya pada Mileva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com