Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internal China Berdebat Apakah Akan Serang Kepulauan Pratas Taiwan

Kompas.com - 07/11/2021, 07:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Internal China telah berdebat apakah mereka akan menyerang Kepulauan Pratas Taiwan.

Namun yang jelas, serangan tersebut tidak akan dilakukan sebelum 2024 tahun berakhirnya masa jabatan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Laporan itu disampaikan Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chen Ming-tong kepada anggota parlemen Taiwan pada Kamis (4/11/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: China Ancam Pendukung Kemerdekaan Taiwan Hukuman Penjara Seumur Hidup

Kendati demikian, Chen tidak merinci bagaimana dia tahu perdebatan itu atau mengapa serangan itu tidak direalisasikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters pada Kamis.

Chen mengatakan, Kepulauan Pratas Taiwan merupakan wilayah yang strategis dan akan dimanfaatkan untuk untuk memaksa Taiwan melakukan pembicaraan.

“Menyerang dan merebut Kepulauan Pratas, penilaian kami adalah bahwa ini tidak akan terjadi selama masa jabatan Presiden Tsai,” kata Chen dalam pertemuan parlemen.

Baca juga: Republikan AS Usul Bujet Rp 28,7 Triliun Per Tahun untuk Bantu Taiwan Lawan China

Chen juga ditanya anggota parlemen dari partai Kuomintang, apakah China akan menyerang Taiwan sebelum 2024, ketika masa jabatan kedua Tsai akan berakhir.

“Terus terang, mereka (China) telah memperdebatkan ini sebelumnya secara internal,” jawab Chen.

Satu skenario yang ditakuti pihak berwenang Taiwan adalah bahwa China dapat merebut Kepulauan Pratas.

Kepulauan Pratas terletak kira-kira antara Taiwan selatan dan Hong Kong.

Baca juga: Jenderal Top Pentagon Tegaskan AS Mampu Pertahankan Taiwan dari Serangan China

Kepulauan ini dianggap rentan terhadap serangan China oleh beberapa pakar keamanan karena jaraknya lebih dari 400 kilometer dari daratan Taiwan.

Taiwan telah berulang kali mengatakan ingin mempertahankan status quo dengan China, tetapi bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Chen mengatakan kepada anggota parlemen, meski hubungan Taiwan dan China sangat panas, kondisi tersebut belum mencapai titik untuk menyulut peperangan yang sebenarnya.

“Dalam satu, dua, tiga tahun ke depan, dalam masa pemerintahan Presiden Tsai, itu tidak akan terjadi,” imbuh Chen.

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley menyatakan China tidak mungkin mencoba merebut Taiwan secara militer dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: China Tak Akan Serang Taiwan dalam Waktu Dekat


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com