TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel menyarankan AS membuka kembali konsulatnya di Tepi Barat, bukan di Yerusalem.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (6/11/2021).
Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, Washington memanjakan warga Israel dengan menutup konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem.
Baca juga: AS Berkukuh Buka Konsulat untuk Palestina meski Ditentang Israel
Tak hanya itu, Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka dan melihat inisiatif AS memindahkan kedutaannya tersebut merusak aspirasi mereka.
Sedangkan Israel, yang merebut Yerusalem Timur pada 1967, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan dari mereka.
Kini, setelah AS dipimpin oleh Joe Biden, “Negeri Paman Sam” berupaya memperbaiki hubungannya dengan Palestina.
Baca juga: Drone Bersenjata Serang Bandara Internasional Arbil Irak Dekat Konsulat AS
Baru-baru ini, pemerintahan Biden mengatakan akan membuka kembali konsulat AS untuk Palestina meski belum memberikan tanggal pastinya.
Setelah rencana pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina tersebut diumumkan, Lapid mengusulkan agar konsulat itu terletak di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.
“Jika mereka (AS) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu,” kata Lapid, Sabtu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.