Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT ASEAN, Junta Myanmar Ancam Tak Datang akibat Pencoretan Min Aung Hlaing

Kompas.com - 25/10/2021, 20:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Junta militer Myanmar pada Senin (25/10/2021) mengancam tidak datang ke KTT ASEAN, akibat dicoretnya Jenderal Min Aung Hlaing dari pertemuan regional tersebut.

Nama panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing dicoret dari KTT ASEAN lantaran komitmennya diragukan untuk menyelesaikan konflik berdarah di negaramua.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak para jenderal menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Februari, yang memicu demo nasional dan tindakan keras aparat terhadap demonstran.

Baca juga: Tidak Diundang dalam KTT ASEAN, Junta Militer Myanmar Tak Terima

Awal bulan ini ASEAN - di bawah tekanan internasional untuk menengahi solusi diplomatik atas konflik tersebut - mencoret kepala junta Min Aung Hlaing dari daftar undangan.

Pencoretan dari KTT pada 26-28 Oktober di Brunei melanggar prinsip-prinsip ASEAN, ujar juru bicara junta Zaw Min Tun kepada media lokal pada Senin.

Dia mengonfirmasi, ASEAN malah mengundang perwakilan "non-politik" yaitu Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Chan Aye.

"Tapi kami tidak yakin apakah akan hadir atau tidak ... Menghadiri itu dapat memengaruhi kedaulatan dan citra negara kami," lanjut Min Tun dikutip dari AFP.

ASEAN mengeluarkan teguran yang jarang terjadi ke Myanmar, setelah junta menolak permintaan agar utusan khusus bertemu dengan semua pemangku kepentingan di negara itu, yang terlihat mencakup Aung San Suu Kyi.

Myanmar, yang sebagian besar diperintah oleh militer sejak kudeta 1962, sering menjadi pembicaraan ASEAN sejak bergabung pada 1997.

Pemilihan umum pada tahun 2015 yang dimenangkan secara besar-besaran oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi memenangkan pemerintahan sipil, tetapi hanya berlangsung singkat akibat kudeta Myanmar.

Baca juga: Min Aung Hlaing Salahkan Oposisi Setelah Dikeluarkan dari KTT ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com