Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Mata-mata Arab Saudi Klaim Pangeran MBS Kirim Tentara Bayaran untuk Membunuhnya

Kompas.com - 25/10/2021, 16:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan mata-mata top Arab Saudi mengatakan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pernah mengirim tim tentara bayaran untuk membunuhnya saat berada di pengasingan di Kanada.

Dalam wawancara dengan program 60 Minutes di televisi Amerika Serikat (AS) CBS News, Saad Aljabri yang merupakan mantan mata-mata dan penghubung dinas intelijen Arab Saudi dengan pemerintah Barat, mengeklaim dia menjadi sasaran setelah melarikan diri dari Arab menyusul perebutan kekuasaan tahun 2017 oleh putra mahkota.

Seorang teman di dinas intelijen Timur Tengah, kata Saad Aljabri, memperingatkan bahwa dia bisa bernasib seperti jurnalis Jamal Khashoggi, yang menurut penyelidikan dibunuh oleh regu yang terkait Arab Saudi, setelah mengunjungi konsulat negara itu di Istanbul tahun 2018.

Baca juga: Mantan Intelijen Arab Saudi Ungkap Putra Mahkota Berniat Ingin Bunuh Raja Abdullah

"Peringatan yang saya terima, jangan berada di dekat perwakilan Saudi mana pun di Kanada. Jangan pergi ke konsulat. Jangan pergi ke kedutaan ... Anda berada di daftar teratas," kata Saad Aljabri di 60 Minutes yang dikutip AFP.

Saad Aljabri mengatakan, tim tentara bayaran itu tiba di Kanada pada Oktober 2018, tetapi dideportasi ketika mereka kedapatan berbohong kepada petugas bea cukai dan ditemukan membawa barang-barang mencurigakan.

AFP belum bisa memverifikasi klaim Saad Aljabri secara independen, dan permintaan komentar kepada Kementerian Luar Negeri Kanada tidak dijawab.

Namun, pejabat Kanada mengatakan kepada 60 Minutes, mereka "tahu soal insiden di mana pelaku asing berusaha... mengancam... mereka yang tinggal di Kanada," dan menggambarkan ancaman itu sama sekali tidak dapat diterima.

Saad Aljabri melanjutkan, kelompok tersebut terdiri dari anggota tim yang disebut dalam penyelidikan sebagai "Pasukan Harimau" -- grup bayangan pembunuh bayaran yang dibentuk oleh Pangeran Mohammed yang mengkhususkan diri dalam pembunuhan di luar proses hukum, pemerkosaan, dan penyiksaan, menurut laporan hukum pada 2019 yang diajukan olehnya.

Baca juga: 3 Perang Arab Saudi yang Mungkin Tak Akan Dimenangi Mohammed bin Salman

Dia juga mengatakan bahwa kelompok itu adalah bagian dari pola perilaku despotik oleh Pangeran MBS, yang pernah dipuji sebagai reformis tetapi dengan kejam menyingkirkan lawan-lawannya sejak menjadi pewaris takhta.

Saad Aljabri turut menyampaikan, dua dari delapan anaknya ditahan oleh otoritas Arab Saudi sebagai pembalasan karena dia melarikan diri dari negara kerajaan itu.

"Saya di sini untuk membunyikan alarm tentang seorang psikopat, pembunuh, di Timur Tengah dengan sumber daya tak terbatas, yang menjadi ancaman bagi rakyatnya, Amerika, dan planet ini," pungkas Saad Aljabri.

Baca juga: Para Tokoh di AS Ramai-ramai Minta MBS Dihukum atas Pembunuhan Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com