Ahmad Araghchi menjadi wakil untuk urusan mata uang asing pada 2017, ketika kekhawatiran atas pemilihan Presiden AS Donald Trump secara bertahap mempengaruhi pasar Iran.
Baca juga: El Salvador Borong Bitcoin Sebelum Disahkan Jadi Mata Uang Nasional
Pada Mei 2018, Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015 dengan kekuatan pemimpin dunia.
Momen itu menandai awal dari kampanye sanksi “tekanan maksimum” oleh AS, yang pada akhirnya menargetkan semua sektor ekonomi Iran.
Nilai tukar mata uang rial yang terus menurun mencapai titik terendah sekitar 320.000 per dolar AS pada Oktober 2020.
Aghakhani dilaporkan menerima paket berisi uang kertas dolar, euro, dan dirham senilai antara 5 juta dollar AS (Rp 70,5 miliar) dan 8 juta dollar AS (Rp 112,8 miliar) sebanyak 28 kali.
Ia mendistribusikan uang itu di antara sejumlah pertukaran mata uang tertentu dengan sedikit atau tanpa pengawasan dari bank sentral. Gubernur dikatakan sangat mengetahui skema tersebut.
Baca juga: Biden Bekukan Miliaran Dollar Cadangan Mata Uang dan Aset Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.