KOMPAS.com - Mata uang Jepang, Yen, termasuk salah satu mata uang yang paling stabil di dunia.
Dilansir Wikipedia, Yen digunakan secara resmi sejak 27 Juni 1871, meski keberadaan Yen dapat ditelusuri hingga zaman Dinasti Han atau sekitar 221 sebelum masehi.
Fakta-fakta lain tentang Yen pun tak kalah unik. Dilansir dari berbagai sumber, inilah beberapa di antaranya.
Baca juga: Kurangi Ketergantungan Dollar AS, BI dan Jepang Perkuat Penggunaan Rupiah-Yen
Koin Awal Jepang Diimpor dari China
Seorang biksu asal China bernama Wu Zhu memperkenalkan uang berbentuk koin kepada bangsa Jepang.
Hingga abad ke-8, Jepang terus mengimpor koin serupa dari China untuk dipakai sebagai mata uang resmi mereka.
Mulai tahun 708, Jepang mulai mencetak koin tembaga dan peraknya sendiri sebagai mata uang.
Koin ini diberi nama Wado Kaichin atau Wado Kaiho. Koin ini meniru koin Kai Yuan Tong Bao dari China, mulai dari bentuk, ukuran, hingga beratnya.
Baca juga: Pemerintah Kembali Terbitkan Samurai Bonds 100 Miliar Yen
Design Terjaga Klasik dengan Blind Code
Yen dikenal punya blind code, yang dapat memudahkan kaum disabilitas melalukan transaksi.
Tak hanya itu, Yen juga jarang memiliki model baru. Uang yang sekarang beredar nyaris sama sepanjang tahun.
Bahkan, uang yang berlaku saat ini adalah seri tahun 2004, kecuali pecahan 2.000 Yen yang merupakan seri tahun 2000.
Jika ada desain baru, polanya pun hampir seragam, yakni berupa bulatan putih di tengah berisi gambar transparan atau gambar air, dengan gambar tokoh yang terletak di kanan.
Baca juga: Trump Positif Covid-19, Harga Minyak Turun, Yen dan Dollar AS Melonjak
Gambar Uang Bukan Pahlawan
Dalam mata uang Yen, gambar yang ditampilkan
bukanlah pahlawan Jepang.
Yen malah memasang gambar tokoh pendidikan, peneliti, bahkan penulis novel. Tokoh-tokoh ini dianggap berjasa, dengan pemikiran dan penemuan mereka.
Kontribusi nyatanya pada Jepang membuat wajah mereka terpampang dalam uang Yen. Bukan pahlawan ataupun potret kaisar dan keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.