Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payudara dan Pantatnya Disebut Kebesaran, Atlet Ini Gugat Nike dan Mantan Pelatihnya Rp 281 Miliar

Kompas.com - 15/10/2021, 18:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

“Perusahaan itu bertanggung jawab atas perilaku manajer mereka. Tugas Nike adalah memastikan bahwa Salazar tidak mengabaikan dan menyalahgunakan atlet yang dilatihnya.”

Alberto Salazar adalah pemenang New York City Marathon tiga kali. Sebagai pelatih ia menjuarai beberapa ajang besar, termasuk emas dan perak di kategori 10.000 meter bagi Mo Farah dan Galen Rupp di Olimpiade London 2012.

Pelatih yang sekarang berusia 63 tahun dan kelahiran Havana itu membantu mendirikan proyek, yang dihentikan pada 2019 setelah Badan Anti-Doping AS menuduh Salazar melakukan tiga pelanggaran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joris Van Rentergem ???????? (@jvanrentergemj)

Saat diwawancarai Oregon Live pada 2019 ia berkata, ayah Mary Cain dan istrinya turut terlibat dalam pelatihan seperti konsultasi tentang obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi anaknya.

Baca juga: Duduk Perkara Atlet Paralimpiade Malaysia Dicabut Medali Emasnya karena Telat 3 Menit

"Baik orang tuanya maupun Mary tidak mengangkat masalah apa pun yang sekarang dia sebut terjadi saat saya melatihnya. Yang jelas, saya tidak pernah mendorongnya - atau, lebih buruk lagi, mempermalukannya - untuk mempertahankan berat badan yang tidak sehat."

"Mary, kadang-kadang, kesulitan menemukan dan mempertahankan performa ideal serta bobot latihannya."

Alberto Salazar juga mengatakan kepada Sports Illustrated, "Tujuan utama saya sebagai pelatih adalah untuk mempromosikan kinerja atletik dengan cara yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan semua atlet saya."

"Kadang-kadang, saya mungkin membuat komentar yang tidak berperasaan atau tidak sensitif selama bertahun-tahun membantu atlet saya melalui latihan keras."

"Jika ada atlet yang terluka oleh komentar yang saya buat, efek seperti itu sama sekali tidak disengaja, dan saya minta maaf."

"Namun, saya membantah anggapan bahwa setiap atlet mengalami pelecehan atau diskriminasi gender saat melamar masuk Proyek Oregon."

Mary Cain kemudian tetap menjadi pelari profesional. Dia kini CEO Atlanta NY, organisasi nirlaba berbasis di New York yang mempekerjakan pelari wanita profesional untuk membimbing gadis-gadis muda di komunitas.

Baca juga: Berhasil Evakuasi, Dua Atlet Afghanistan Tetap Wakili Negaranya di Paralimpiade Tokyo 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com