Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Surat-surat dari Tahanan Anak-anak Gambarkan Kengerian di Kamp Konsentrasi Nazi

Kompas.com - 25/09/2021, 14:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Saat ini, dokumen tersebut sedang diperiksa dan sedang menjalani konservasi dan restorasi.

Tetapi fragmen lain dari satu surat yang rusak sebagian mengungkapkan keputusasaan dan rasa sakit anak-anak.

Salah satunya berbunyi: “Hari ini saya meninggalkan kamp ini ke Folwark”, sebuah kata dalam bahasa Polandia untuk pertanian pekerja budak.

“Saya minta maaf karena saya tidak dapat bersama Anda. (...) Saya sangat merindukan …”, lanjut surat itu.

Baca juga: Nazi Pernah Kirim Tim ke Tibet untuk Selidiki Asal-usul Ras Arya

Dibuka pada 11 Desember 1942, kamp konsentrasi anak-anak didirikan oleh SS Hitler di kota Lodz, Polandia, atas perintah kepala SS Heinrich Himler.

Tersembunyi di dalam ghetto Yahudi Lodz, yang dinamai Litzmannstadt oleh Jerman, itu adalah satu-satunya kamp yang didirikan oleh Nazi khusus untuk anak-anak di Eropa yang wilayahnya diduduki.

Sebanyak 20.000 anak Polandia berusia antara dua dan 16 tahun menghadapi kengerian yang tak terhitung di dalamnya. Mereka dipenjara dalam kondisi kamp yang mengerikan di mana mereka dipukuli, disiksa dan kelaparan.

Kamp itu segera dikenal sebagai “Auschwitz Kecil” karena tingkat kematiannya yang tinggi, dan kekerasan yang dilakukan oleh preman SS yang bertanggung jawab.

Untuk sarapan anak-anak hanya akan diberikan satu potong roti dan setengah liter kopi hitam.

Anak-anak tidak diberi makan siang dan hanya diberi satu liter sup lobak atau kentang dengan daun bit atau kubis untuk makan malam. Mereka kadang-kadang diberi sesendok selai jeruk.

Banyak dari anak-anak tersebut meninggal karena kelaparan dan penyakit, atau karena pukulan dan cambukan yang kejam di tangan para penjaga SS.

Kondisi kamp yang kotor menyebabkan epidemi tifus pada akhir 1942 dan awal 1943 merenggut nyawa banyak anak.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Keluarga Yahudi Dilindungi Hitler | Sepasang Gorila Oral Seks

Mereka yang tetap hidup menjadi sasaran kerja paksa pagi hingga malam, dan hukuman yang tidak manusiawi oleh penjaga Jerman yang sadis.

Anak laki-laki meluruskan jarum dan membuat sepatu jerami, keranjang anyaman, ikat pinggang masker gas, dan bagian ransel dari kulit. Gadis-gadis bekerja di binatu kamp, dapur, bengkel penjahit dan kebun.

Diyakini sebanyak 300 anak dibunuh atau meninggal di dalam tembok kamp, meskipun jumlah pastinya tidak diketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com