Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Dukung Palestina Merdeka dalam Sidang Umum PBB

Kompas.com - 23/09/2021, 07:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung Palestina merdeka dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Selasa (21/9/2021).

Biden menuturkan, Palestina merdeka justru merupakan jalan terbaik untuk memastikan masa depan Israel.

“Kita harus mencari masa depan perdamaian dan keamanan yang lebih besar bagi semua orang di Timur Tengah,” kata Biden dalam Sidang Umum PBB di New York, AS.

Baca juga: Raja Salman Berpidato dalam Sidang Umum PBB, Dukung Denuklirisasi Iran

Dia menambahkan, solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina adalah cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel.

“Hidup dalam damai bersama negara Palestina yang layak, berdaulat, dan demokratis,” ujar Biden sebagaimana dilansir Arab News.

“Kita masih jauh dari tujuan itu saat ini, tetapi kita tidak boleh membiarkan diri kita menyerah pada kemungkinan kemajuan,” imbuh Biden.

Baca juga: Lewat Sidang Umum PBB 2021, Iran Ingin Pembicaraan Nuklir Dilanjutkan

Nuklir Iran

Selain angkat suara soal konflik Israel-Palestina Biden juga mengulangi janjinya untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015 guna mengekang program nuklir Iran.

Pada April, Iran dan AS sebenarnya memulai pembicaraan tidak langsung yang membahas kesepakatan nuklir 2015 di Wina.

Tetapi pembicaraan itu terhenti dua hari setelah Ebrahim Raisi terpilih sebagai Presiden Iran pada Juni sebagaimana dilansir Reuters.

Berpidato setelah Biden, Raisi melalui video mengungkapkan keinginannya agar pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia guna mengarah pada penghapusan sanksi AS dilanjutkan.

Baca juga: Menkes Brasil Positif Covid-19 Setelah Dampingi Presiden Bolsonaro dalam Sidang Umum PBB

“Republik Islam (Iran) menganggap pembicaraan bermanfaat yang hasil akhirnya adalah pencabutan semua sanksi (AS) yang menindas,” kata Raisi.

Dia menambahkan, penindasan dari AS terhadap Iran masih berlangsung dan Teheran tidak menginginkan apa pun selain apa yang menjadi hak mereka.

“Semua pihak harus tetap setia pada kesepakatan nuklir dan Resolusi PBB dalam praktiknya,” tutur Raisi.

Para pejabat Iran dan Barat mengatakan masih banyak masalah yang harus diselesaikan sebelum kesepakatan nuklir 2015 dapat dihidupkan kembali.

Baca juga: Sidang Umum Ke-76 PBB: Korsel Minta Deklarasi Berakhirnya Perang Korea

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com