Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Umum Ke-76 PBB: Korsel Minta Deklarasi Berakhirnya Perang Korea

Kompas.com - 22/09/2021, 09:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com – Dalam Sidang Umum ke-76 PBB, Korea Selatan kembali berseru kepada majelis umum untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea secara resmi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa (21/9/2021) dalam Sidang Umum ke-76 PBB di Markas PBB, New York, AS.

"Saya sekali lagi mendesak komunitas negara-negara untuk memobilisasi kekuatannya untuk deklarasi akhir perang di Semenanjung Korea," kata Moon.

Baca juga: PBB Peringatkan Korea Utara Memulai Kembali Program Nuklir dengan Kecepatan Penuh

Melansir Reuters, dia meminta bertemunya tiga pihak, yakni Korea Selatan, Korea Utara, dan AS, atau empat pihak yakni Korea Selatan, Korea Utara, China, dan AS.

“Saya mengusulkan agar para pihak bertemu bersama dan menyatakan bahwa perang di Semenanjung Korea telah berakhir,” tutur Moon.

Secara teknis, Korea Selatan dan Korea Utara masih berperang. Kedua negara secara teknis hanya melakukan gencatan senjata sejak Perang Korea pecah pada 1950 hingga 1953.

Baca juga: Gambar Satelit Tangkap Aktivitas Korea Utara Memperluas Fasilitas Nuklir Yongbyon

Moon sendiri secara aktif mencoba untuk terlibat dengan Korea Utara selama masa kepresidenannya.

Dia berpendapat, deklarasi berakhirnya Perang Korea akan mendorong Korea Utara untuk melucuti senjata nuklirnya.

Di sisi lain, Washington mengatakan, Pyongyang harus menyerahkan senjata nuklirnya terlebih dahulu.

Baca juga: Korea Utara: AS Punya Standar Ganda Soal Rudal

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden berpidato dalam Sidang Umum PBB dan mengatakan bahwa AS mencari diplomasi yang serius dan berkelanjutan untuk mengejar denuklirisasi di Semenanjung Korea.

“Kami mencari kemajuan nyata menuju rencana yang tersedia dengan komitmen nyata yang akan meningkatkan stabilitas di Semenanjung dan di kawasan,” tutur Moon.

Dia menambahkan, pihaknya juga ingin meningkatkan kehidupan rakyat di Korea Utara.

Korea Utara telah menepis seruan AS untuk kembali berdialog. Sementara itu, kepala pengawas atom PBB mengatakan bahwa program nuklir Pyongyang akan berjalan dengan kecepatan penuh.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Marah, Peringatkan Kehancuran Hubungan Dua Korea Setelah Sama-sama Uji Rudal Balistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com