Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Perbatasan AS Terekam Gunakan Kuda dan Cambuk Saat Tangani Migran

Kompas.com - 22/09/2021, 17:19 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TEXAS, KOMPAS.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan akan melakukan penyelidikan setelah beredar rekaman yang menunjukkan agen Patroli Perbatasan AS menggunakan cambuk untuk mengusir migran di sungai yang memisahkan Del Rio, Texas, dan Cuidad Acua, Meksiko.

Sekretaris Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas dan Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz mengatakan tidak melihat ada yang salah dalam rekaman dan foto-foto dugaan insiden antara agen dan migran.

Baca juga: 10.000 Migran Haiti yang Berlindung di Bawah Jembatan Texas Akan Dideportasi AS

Melansir AP, Mayorkas mengeklaim patroli perbatasan menggunakan tali kekang alih-alih cambuk untuk mengendalikan kuda mereka.

Sementara Ortiz mengatakan bahwa sulit membedakan migran dari penyelundup ketika orang-orang berada di dekat sungai.

Meski begitu, Kepala Patroli Perbatasan AS menyatakan menyelidiki laporan untuk mengonfirmasi bahwa tidak ada tindakan petugas yang "tidak dapat diterima."

Ribuan migran berkemah di sekitar jembatan di tepi sungai yang memisahkan wilayah AS dan Meksiko.

Banyak dari mereka diangkut lagi dari AS, sebagai bagian dari salah satu upaya pengusiran migran tercepat dan terbesar dalam beberapa dekade terakhir.

Mayorkas menggambarkan situasi di perbatasan saat ini sebagai "situasi yang menantang dan memilukan."

Baca juga: Gubernur Texas: Pemerintah Biden Sangat Kacau, Penanganan Krisis Migran Sama Buruknya dengan Evakuasi Afganistan

Lebih dari 6.000 warga Haiti dan migran lainnya diusir dari perkemahan, sementara Patroli Perbatasan meningkatkan upaya untuk mencegah lebih banyak lagi memasuki AS.

"Jika Anda datang ke AS secara ilegal, Anda akan dikembalikan. Perjalanan Anda tidak akan berhasil, dan Anda akan membahayakan hidup Anda dan kehidupan keluarga Anda," ujar Mayorkas dalam peringatan kerasnya kepada calon migran, melansir Newsweek pada Selasa (21/9/2021).

Mayorkas mengatakan 600 pegawai Keamanan Dalam Negeri AS, termasuk dari Penjaga Pantai, telah dibawa ke Del Rio, sebuah kota berpenduduk sekitar 35.000 orang sekitar 145 mil (230 kilometer) barat San Antonio.

Pihaknya juga meminta bantuan Kementerian Pertahanan AS dalam apa yang mungkin menjadi salah satu tindakan pengusiran migran dan pengungsi skala besar tercepat dari AS dalam beberapa dekade.

AS, kata dia, akan meningkatkan kecepatan dan kapasitas penerbangan ke Haiti dan negara-negara lain di belahan bumi.

Jumlah migran di jembatan mencapai 14.872 pada Sabtu (18/9/2021), menurut Brandon Judd, presiden Dewan Patroli Perbatasan Nasional AS.

Baca juga: Amnesty: Qatar Gagal Jelaskan Penyebab Kematian Pekerja Migran

"Kami sudah melihat (populasi migran) berkurang dengan cepat dan akan terus melihatnya selama beberapa hari mendatang," kata Ortiz, yang menyalahkan lonjakan penyelundup yang menyebarkan informasi yang salah.

Meksiko juga mengatakan akan mengusir migran Haiti, dan mulai mengangkut mereka dari Ciudad Acua Minggu (19/9/2021) malam, menurut Luis Angel Urraza, presiden kamar dagang setempat.

Dua bus pertama dilaporkan berangkat dengan sekitar 90 orang di dalamnya.

"Tidak ada ruang bagi mereka di kota lagi; kami tidak dapat membantu mereka lagi," katanya.

Badan imigrasi Meksiko tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tetapi seorang pejabat federal mengatakan kepada AP pada Minggu (19/9/2021) bahwa rencananya adalah membawa para migran ke Monterrey, di Meksiko utara, dan Tapachula, di selatan.

Selanjutnya, penerbangan ke Haiti dari kota-kota itu akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Jangan Tinggalkan Masyarakat Afghanistan Sendirian, Permohonan Warga dari Kamp Migran

Pengusiran cepat dimungkinkan oleh otoritas terkait pandemi diadopsi oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada Maret 2020. Aturan itu memungkinkan pemerintah segera memindahkan para migran dari negaranya, tanpa memberi kesempatan untuk mencari suaka.

Presiden Joe Biden membebaskan anak-anak tanpa pendamping dari perintah itu, tetapi membiarkan aturan lain tetap berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com