Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Staf Wanita Masuk Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan

Kompas.com - 17/09/2021, 08:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Taliban dikabarkan telah melarang staf wanita memasuki gedung Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan di Kabul.

Kabar itu disampaikan seorang staf kementerian tersebut sebagaimana dilansir Hindustan Times, Kamis (16/9/2021).

Dia menuturkan, Taliban hanya mengizinkan laki-laki untuk memasuki gedung Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan.

Baca juga: Taliban Sita Rp 176 Miliar Uang dan Emas dari Mantan Pejabat Afghanistan

“Empat wanita tidak diizinkan memasuki gedung,” kata staf wanita tersebut dikutip Sputniknews.

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, komunitas internasional menerka-nerka kebijakan apa yang bakal mereka terapkan, termasuk pemenuhan hak-hak perempuan.

Pasalnya, ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001, anak perempuan dan wanita tidak diperkenankan mengenyam pendidikan.

Selain itu, Taliban juga melarang keras musik dan seni selama periode kekuasannya tersebut.

Baca juga: Melihat Kehidupan Warga Afghanistan Sebulan Setelah Taliban Berkuasa

Kini, setelah kembali merebut kekasaan di Afghanistan, Taliban menyatakan bahwa mereka telah berubah, termasuk sikap mereka terhadap perempuan.

Bulan lalu, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menggelar konferensi pers pertamanya sejak Taliban merebut Kabul.

Dalam konferensi pers itu, Mujahid meyakinkan bahwa Taliban berkomitmen untuk memberikan hak-hak perempuan.

"Taliban berkomitmen untuk memberikan hak-hak perempuan berdasarkan Islam. Perempuan dapat bekerja di sektor kesehatan dan sektor lain di mana mereka dibutuhkan,” ujar Mujahid.

Baca juga: Taliban Usir Ribuan Warga dari Rumahnya Tanpa Alasan, Hanya Beri Waktu Tiga Hari untuk Pergi

 

“Tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan,” sambung Mujahid sebagaimana dilansir Hidustan Times.

Pada 12 September, Taliban mengizinkan perempuan melanjutkan studinya di universitas, termasuk di tingkat pascasarjana.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban, Abdul Baqi Haqqani.

Tetapi, ruang kelas akan dipisahkan berdasarkan gender dan perempuan diwajibkan memakai pakaian “Islami” versi Taliban sebagaimana dilansir Associated Press.

Baca juga: Diplomat Afghanistan Serukan Dunia Jangan Akui Pemerintah Bentukan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com