Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Usir Ribuan Warga dari Rumahnya Tanpa Alasan, Hanya Beri Waktu Tiga Hari untuk Pergi

Kompas.com - 16/09/2021, 14:43 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Ratusan orang melakukan protes di kota Kandahar, Afghanistan, selatan setelah Taliban memerintah warga meninggalkan rumah mereka pada musim dingin.

Para pengunjuk rasa berdemo di depan kantor gubernur di kota itu setelah 3.500 orang yang tinggal di daerah perumahan milik pemerintah diberi waktu tiga hari untuk pergi, menurut dua pengunjuk rasa kepada koresponden lokal CNN .

Baca juga: Diplomat Afghanistan Serukan Dunia Jangan Akui Pemerintah Bentukan Taliban

Para pengunjuk rasa, yang juga penduduk daerah itu, mengatakan bahwa mereka tidak diberi alasan atas perintah pengusiran itu.

"Saya tidak punya tempat lain untuk pergi," kata seorang pengunjuk rasa, yang tidak mau menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan melansir CNN pada Rabu (15/9/2021).

Dia mengaku menderita kemiskinan setelah kehilangan banyak anggota keluarganya dalam konflik baru-baru ini.

“Semua keluarga di daerah itu membangun rumah mereka dengan sedikit uang yang mereka miliki, dan tidak mampu untuk pindah,” kata wanita itu.

Menurut saksi mata, sejumlah wanita diganggu oleh Taliban, ketika ikut dalam protes dan membawa bendera nasional Afghanistan merah hitam dan hijau.

Tayangan televisi lokal menunjukkan pengunjuk rasa, termasuk perempuan dan anak-anak, menghalangi jalan saat mereka berbaris di jalan itu.

Baca juga: Pakistan Minta Dunia Terlibat dengan Afghanistan yang Dipimpin Taliban

Mohammad Ibrahim, seorang aktivis sipil di Kandahar, mengatakan, daerah Ferqa-e Kohna, di pinggir ibu kota provinsi, adalah daerah milik pemerintah dan tanahnya dibagikan kepada pegawai pemerintah di bawah pemerintahan sebelumnya.

Ibrahim mengatakan, kemungkinan ada penyimpangan dan korupsi yang terlibat dalam pengalihan properti. Akibatnya, ada penjualan properti secara ilegal kepada penduduk.

“Beberapa keluarga telah tinggal di Ferqa-e Kohna selama lebih dari 20 tahun,” katanya.

Juru bicara Taliban tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar mengenai penggusuran tersebut.

Ada laporan bahwa Taliban menghentikan seorang jurnalis lokal yang melakukan pekerjaannya, dan memukuli yang lain ketika dia meliput demonstrasi, menurut stasiun berita lokal, Radio Millat Zagh. CNN tidak dapat memverifikasi insiden secara independen.

Protes terhadap pemerintahan Taliban telah di beberapa bagian Afghanistan sejak kelompok militan itu menguasai negara itu bulan lalu, menyusul penarikan pasukan AS.

Taliban menindak protes, sering kali dengan kekerasan, dengan laporan wartawan dan aktivis ditahan dan dilecehkan.

Baca juga: Abdul Ghani Baradar Muncul di Video setelah Dikabarkan Terluka, Bantah Adanya Perpecahan Internal Taliban

Halaman:

Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com