Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS-K Vs Taliban: Kisah Awal Genderang Perang Musuh Bebuyutan

Kompas.com - 14/09/2021, 16:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Kelompok teroris ISIS-K, sempalan dari kelompok ISIS yang beroperasi di Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul beberapa waktu lalu.

Aksi yang menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk 13 tentara AS ini dipicu ketegangan panjang antara ISIS vs Taliban.

Seperti sempat diulas Kompas.com, ISIS-K ini menuduh Taliban sebagai pengkhianat karena bekerja sama dengan AS dan sekutunya.

Baca juga: Takut Dibunuh ISIS-K, Yahudi Terakhir di Afghanistan Ini Akhirnya Pergi

Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen, dalam sebuah pernyataan, mengutuk serangan ini dan menyebutnya, "terjadi di area yang keamanannya menjadi tanggung jawab pasukan AS."

"Taliban sangat memperhatikan keselamatan dan perlindungan warganya," kata Suhail dalam sebuat kicauan di akun Twitternya.

Lalu, bagaimana rekam jejak permusuhan antara ISIS-K vs Taliban?

Menurut sejumlah pengamat, kelompok ISIS-K didirikan faksi garis keras Taliban Pakistan yang melarikan diri ke Afghanistan saat dibasmi militer Pakistan.

Laporan Dewan Keamanan PBB pada bulan Juli 2021 memperkirakan bahwa jumlah pasukan ISIS-K mencapai beberapa ribu orang.

Baca juga: Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

Kelompok ini merupakan afiliasi dari ISIS yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah sejak tahun 2014.

Tujuan utama ISIS-K yaitu mendirikan wilayah propinsi Khorasan yang mereka harapkan menjadi bagian dari kekhalifahan di bawah ISIS.

Sama seperti ISIS di Irak dan Suriah, di Afghanistan ISIS-K juga melakukan serangkaian serangan terhadap masjid-masjid, tempat ibadah, tempat umum, rumah sakit, dan sekolah.

Kelompok ini secara khusus menyasar orang Islam yang mereka anggap berbeda dan sesat, termasuk kaum Syiah dan menentang pendidikan kaum perempuan.

Baca juga: Biden Ancam ISIS-K: Kami Belum Selesai dengan Kalian

ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas penembakan tiga jurnalis perempuan di Jalalabad, dan diperkirakan berada di balik serangan yang membunuh 80 pelajar perempuan di Kabul pada bulan Mei.

Sejak Juli 2019, ISIS-K dipimpin oleh Mawlawi Aslam Farooqi. Namun, orang ini telah ditangkap aparat keamanan Afghanistan pada April 2020.

Pemimpin kelompok teroris ISIS-K Mawlawi Aslam Farooqi merupakan musuh bebuyutan
Taliban, telah ditangkap oleh aparat keamanan Afghanistan pada April 2020.

Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Serangan Roket Terbaru Afghanistan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com