Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda

Kompas.com - 14/09/2021, 12:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte lahir di Den Haag pada 1967. Masa mudanya dihabiskan di sana, hingga merampungkan pendidikannya di Universitas Leiden jurusan sejarah Belanda.

Sebelum terjun ke panggung politik, Rutte bekerja di Unilever sebagai bagian personalia.

Dikutip dari Wikipedia, karier politik Rutte dimulai pada 2002. Dia dipercaya menjabat sebagai Menteri Sekertaris Negara bidang sosial dan kepegawaian.

Baca juga: Kabinet PM Belanda Mark Rutte Mundur akibat Salah Urus Subsidi Anak

Pemerintahan mantan perdana menteri Jan Peter Balkenende sampai 2004, jadi pengabdian pertama Rutte di pemerintahan.

Rutte juga terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Kebebasan Rakyat dan Demokrasi (VVD).

Karier politik Rutte terus meningkat. Dia dipilih menjadi Menteri Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan, masih di pemerintahan Peter Balkenende.

Puncak karier politik Rutte terjadi pada 14 Oktober 2010. Dia terpilih menjadi Perdana Menteri Belanda.

Sebagai politikus ulung, banyak sisi lain dari sosok Rutte yang membuat dirinya punya keunikan tersendiri.

Baca juga: Perdana Menteri Belanda: Pernyataan Mahathir Picu Kebingungan

Sejak September 2008, dia menyisihkan waktu untuk menjadi guru tamu di sekolah milik yayasan Johan de Witt di Den Hague.

Di sana, dia mengajar bahasa Belanda dan ilmu sosial.

Rutte dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Dia pernah naik sepeda saat ke Istana Kerajaan Belanda saat menghadiri pertemuan dengan Raja Belanda. Fotonya saat itu pun viral.

Pada 5 Juni 2018, Rutte juga kedapatan sedang mengepel lantai.

Ini setelah dirinya tak sengaja menumpahkan kopi saat berjalan menuju ke Gedung Parlemen. Sikap Rutte ini makin menambah simpati publik.

Baca juga: Sambutan Sederhana untuk Perdana Menteri Belanda di Semarang

Di balik beberapa langkahnya yang kontroversial, sikap rendah hatinya membuatnya jadi politikus yang diperhitungkan.

Rutte bahkan dikabarkan masih memakai ponsel Nokia jadul untuk menelepon dan mengirim pesan.

Menurutnya, jempolnya terlalu besar sehingga kesulitan memakai ponsel pintar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com