Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 September dalam Sejarah: Berdirinya OPEC pada 1961

Kompas.com - 14/09/2021, 12:08 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad, Irak.

Sejak tahun 1965, markasnya bertempat di Wina, Austria.

Dikutip dari Wikipedia, OPEC adalah organisasi multinasional yang didirikan untuk mengoordinasikan kebijakan perminyakan para anggotanya.

Selain itu, OPEC juga memberikan bantuan teknis dan ekonomi kepada negara-negara anggota.

Baca juga: Harga Minyak Jatuh karena Kesepakatan OPEC+ dan Kekhawatiran terhadap Covid-19

Sejak awal pembentukannya, keputusan OPEC punya dampak signifikan terhadap harga minyak.

Para menteri minyak dan energi dari anggota OPEC bertemu setidaknya dua kali setahun untuk mengoordinasikan kebijakan produksi minyak.

Setiap negara anggota wajib mematuhi sistem kehormatan, yang mencakup persetujuan untuk menghasilkan jumlah tertentu.

Meski begitu, OPEC tidak dapat sepenuhnya mengendalikan harga minyak.

Di beberapa negara, pajak tambahan dikenakan pada bensin dan produk akhir berbasis minyak lainnya untuk mempromosikan konservasi.

Harga minyak juga ditentukan oleh pasar dan pedagang komoditas. Itulah alasan yang mendasari mengapa harga minyak begitu tinggi.

Baca juga: OPEC Sepakat Naikkan Produksi Minyak Mentah, Ini Alasannya

Dikutip dari situs resminya, negara anggota yang membentuk OPEC adalah Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.

Setelah lima anggota pendiri tersebut, kemudian bergabunglah Qatar (1961), Indonesia (1962), Libya (1962), Uni Emirat Arab (1967), Aljazair (1969), Nigeria (1971), Ekuador (1973), Angola (2007), Gabon (1975), Guinea Khatulistiwa (2017), dan Kongo (2018).

Tujuan OPEC untuk mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan di antara negara anggota.

Juga untuk mengamankan harga yang adil dan stabil bagi produsen minyak.

Baca juga: OPEC: Sejarah dan Tujuannya

Selain itu, OPEC menjaga pasokan minyak bumi yang efisien, ekonomis dan teratur ke negara-negara konsumen, serta mengatur pengembalian modal yang adil bagi investor.

Saat ini, OPEC memiliki total 13 negara anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com