KAIRO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Senin (13/9/2021) bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, dalam kunjungan pertama PM Israel ke Mesir selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Kunjungan bersejarah itu juga menunjukkan hubungan Israel-Mesir yang kini menjalin kerja sama erat meski dulu berperang.
Pertemuan terakhir antara Presiden Mesir dengan Perdana Menteri Israel terjadi pada Januari 2011, ketika Hosni Mubarak menjamu Benjamin Netanyahu beberapa minggu sebelum Mubarak digulingkan dalam revolusi rakyat.
Baca juga: PM Israel Temui Presiden Mesir, Kunjungan Pertama dalam 10 Tahun Lebih
Dirangkum oleh AFP, berikut adalah riwayat hubungan Israel dan Mesir sejak berdirinya Israel.
Sehari setelah negara Israel dideklarasikan pada 14 Mei 1948, kedua negara langsung berperang.
Mesir memimpin serangan Arab ke Israel dengan Suriah, Transjordania, Lebanon, dan Irak.
Negara-negara Arab dengan keras menentang pemungutan suara PBB tahun sebelumnya untuk membagi Palestina menjadi entitas Yahudi dan Arab.
Setelah Israel menang perang, gencatan senjata ditandatangani dengan Mesir di Rhodes pada 1949.
Operasi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan rahasia dengan Perancis dan Inggris, yang juga menyerang Mesir, untuk mendaratkan pasukan di zona terusan.
Akan tetapi, ketiga negara itu terpaksa mundur di bawah tekanan Amerika, PBB, dan Soviet.
Baca juga: Sejarah Terusan Suez, Menghubungkan antara Laut Tengah dan Laut Merah
Pada 5 Juni 1967, Israel mengalahkan telak Mesir, Suriah, dan Jordania dalam Perang Enam Hari, merebut Sinai serta Jalur Gaza dari Kairo, serta mengambil Yerusalem timur dari Yordania juga Dataran Tinggi Golan dari Suriah.
Tentara Mesir, yang dianggap sebagai terkuat di jazirah Arab, dipermalukan. Angkatan udaranya dihancurkan.
Seiring waktu Kairo melunakkan hubungannya dengan Israel untuk berharap mendapatkan kembali Sinai.
Pada 1970, Nasser menyetujui Rencana Rogers dari AS untuk penyelesaian negosiasi konflik Arab-Israel.