Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ISIS-K Vs Taliban: Kisah Awal Genderang Perang Musuh Bebuyutan

KOMPAS.com - Kelompok teroris ISIS-K, sempalan dari kelompok ISIS yang beroperasi di Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul beberapa waktu lalu.

Aksi yang menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk 13 tentara AS ini dipicu ketegangan panjang antara ISIS vs Taliban.

Seperti sempat diulas Kompas.com, ISIS-K ini menuduh Taliban sebagai pengkhianat karena bekerja sama dengan AS dan sekutunya.

Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen, dalam sebuah pernyataan, mengutuk serangan ini dan menyebutnya, "terjadi di area yang keamanannya menjadi tanggung jawab pasukan AS."

"Taliban sangat memperhatikan keselamatan dan perlindungan warganya," kata Suhail dalam sebuat kicauan di akun Twitternya.

Lalu, bagaimana rekam jejak permusuhan antara ISIS-K vs Taliban?

Menurut sejumlah pengamat, kelompok ISIS-K didirikan faksi garis keras Taliban Pakistan yang melarikan diri ke Afghanistan saat dibasmi militer Pakistan.

Laporan Dewan Keamanan PBB pada bulan Juli 2021 memperkirakan bahwa jumlah pasukan ISIS-K mencapai beberapa ribu orang.

Kelompok ini merupakan afiliasi dari ISIS yang pernah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah sejak tahun 2014.

Tujuan utama ISIS-K yaitu mendirikan wilayah propinsi Khorasan yang mereka harapkan menjadi bagian dari kekhalifahan di bawah ISIS.

Sama seperti ISIS di Irak dan Suriah, di Afghanistan ISIS-K juga melakukan serangkaian serangan terhadap masjid-masjid, tempat ibadah, tempat umum, rumah sakit, dan sekolah.

Kelompok ini secara khusus menyasar orang Islam yang mereka anggap berbeda dan sesat, termasuk kaum Syiah dan menentang pendidikan kaum perempuan.

ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas penembakan tiga jurnalis perempuan di Jalalabad, dan diperkirakan berada di balik serangan yang membunuh 80 pelajar perempuan di Kabul pada bulan Mei.

Sejak Juli 2019, ISIS-K dipimpin oleh Mawlawi Aslam Farooqi. Namun, orang ini telah ditangkap aparat keamanan Afghanistan pada April 2020.

Pemimpin kelompok teroris ISIS-K Mawlawi Aslam Farooqi merupakan musuh bebuyutan
Taliban, telah ditangkap oleh aparat keamanan Afghanistan pada April 2020.

ISIS-K dan Taliban bisa disebut sebagai musuh bebuyutan.

ISIS-K mengecam sikap Taliban yang memilih berunding dengan AS dan sekutunya, yang salah satu hasilnya adalah penarikan pasukan asing dari Afghanistan.

"Milisi Taliban telah mengevakuasi ratusan pekerja asing, penerjemah, dan mata-mata mereka yang telah bekerja untuk kepentingan Pasukan Amerika selama bertahun-tahun," kata sebuah pernyataan ISIS-K.

"ISIS-K merupakan musuh bebuyutan Taliban, dan mereka punya sejarah saling berperang satu sama lain," ujar Presiden AS Joe Biden.

Menanggapi jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, ISIS mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa Taliban telah "mengkhianati para milisi".

Kelompok ini telah menyatakan tekadnya untuk terus melakukan serangan terhadap musuh-musuhnya, termasuk pasukan asing di Afghanistan.

Pejabat Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengatakan pihaknya mengutuk keras serangan di Bandara Kabul.

"Menyasar warga sipil tak berdosa merupakan tindakan terorisme yang harus dikutuk," katanya.

"Begitu situasi bandara mereda dan pasukan asing pergi, kita tidak akan mengalami serangan seperti itu lagi," ujar Abdul Qahar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/14/164306070/isis-k-vs-taliban-kisah-awal-genderang-perang-musuh-bebuyutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke