Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Inggris Peraih Emas Olimpiade Kedapatan Merajut Sambil Menonton Pertandingan

Kompas.com - 02/08/2021, 06:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

TOKYO, KOMPAS.com – Atlet loncat indah asal Inggris, Tom Daley, terlihat menonton loncat indah kategori papan 3 meter putri dalam Olimpiade Tokyo sambil merajut.

Pada Minggu (1/8/2021), ketika kamera menyorot ke tribune penonton, peraih medali emas tersebut tampak menonton pertandingan sambil merajut wol ungu.

Saat itu, Tom mengenakan kit Tim Inggris dan tetap memakai masker. Momen tersebut disorot oleh banyak netizen dan sejumlah media asing.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020: Cerita di Balik Karya Seni Raksasa di Sawah Jepang

Melansir BBC, media sosial juga ramai memperbincangkan momen tersebut.

"Ada Tom Daley, dia mengeluarkan jarum rajutnya," kata komentator BBC Katherine Downes dalam siaran langsung Minggu pagi.

"Menurutmu apa yang dia buat di sana? Aku ingin tahu untuk siapa rajutan ungu buatannya itu," imbuh Downes berkelakar.

Rajutan itu tampaknya semacam topi berwarna ungu, dengan hiasan berwarna krem.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Atlet Lari Belarus Menolak Dipulangkan Usai Kritik Federasi Sendiri


Atlet yang menyabet emas Olimpiade bersama Matty Lee dalam kategori papan 10 meter sinkronisasi putra tersebut, sempat menyebut merajut sebagai "senjata rahasianya".

Awal pekan ini, dia memamerkan hasil rajutannya berupa kantong yang dihiasi dengan bendera Inggris di satu sisi dan bendera Jepang di sisi lain.

"Satu hal yang membuat saya tetap waras selama seluruh proses ini adalah kecintaan saya pada merajut, merenda, dan semua hal tentang menjahit," kata Tom di akun instagram yang berisi hasil rajutannya.

Halaman khusus tersebut memiliki 100.000 pengikut dan merupakan platform untuk banyak hasil kerasi dari Tom.

Akun resmi tim Inggris di Twitter bahkan mengunggah foto Tom yang kedapatan merajut saat menonton pertandingan tersebut.

Baca juga: Pakai Kondom untuk Bertanding, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Ini Ungkap Ceritanya

Mengingat statusnya sebagai atlet yang tersohor, aksi Tom yang merajut tersebut mendulang banyak pengagum, terutama dari Italia.

"Aku punya idola baru," tulis salah satu penggemar.

Karier loncat indah Tom dimulai ketika dia berusia 14 tahun pada Olimpiade Beijing 2008. Kini, Olimpiade Tokyo adalah olimpiade keempat yang dia ikuti.

Keberhasilan medali emas yang disabet Tom membuatnya menjadi atlet loncat indah Inggris pertama yang memenangi tiga medali, setelah memenagi dua medali perunggu sebelumnya.

Aksi merajutnya pada Minggu tersebut digambarkan Tom sebagai bagian dari rutinitasnya.

Baca juga: Pelatih Renang Australia Ini Berselebrasi Heboh, Relawan Olimpiade Tokyo Ketakutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com