Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Tangani Covid-19 Varian Delta, Melbourne dan Adelaide Akan Cabut Lockdown

Kompas.com - 26/07/2021, 12:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebanyak dua kota besar di Australia, yaitu Melbourne dan Adelaide, akan mencabut lockdown pekan ini setelah berhasil membendung penyebaran Covid-19 varian Delta.

Rencana tersebut diumumkan otoritas kedua kota pada Senin (26/7/2021) sebagaimana dikutip dari AFP.

Negara bagian Victoria dan South Australia melaporkan kemajuan dalam menangani Covid-19, sedangkan Sydney masih berjuang keras mengatasinya.

Baca juga: Negara Bagian Terpadat Australia Umumkan “Darurat Nasional Covid-19

Premier South Australia Steven Marshall pada Senin mengatakan, perintah tetap tinggal di rumah selama seminggu kemungkinan besar akan dicabut pada Rabu dini hari (28/7/2021).

Negara bagian yang mencakup kota Adelaide itu hanya melaporkan satu kasus baru pada Senin dan pasien sudah diisolasi.

Namun beberapa pembatasan akan tetap berlaku.

"Kami tidak akan langsung kembali normal," kata Marshall, seraya menyebutkan aturan yang masih berlaku tentang social distancing dan pemakaian masker.

Larangan konsumsi shisha, menari, dan bernyanyi pun akan dilanjutkan.

Demikian pula otoritas di Victoria yang mencakup kota Melbourne mengatakan, negara bagian itu juga di jalur yang tepat untuk mencabut pengunciannya pada Rabu pagi.

Victoria melaporkan 11 kasus baru virus corona pada Minggu (25/7/2021), dan semuanya sudah dikarantina.

Akan tetapi Menteri Kesehatan negara bagian Martin Foley memperingatkan, keputusan akhir belum dibuat dan situasinya dapat berubah dengan cepat.

Melbourne memulai lockdown kelima mereka awal bulan ini.

Baca juga: Seorang Pria yang PP Indonesia-Australia Tularkan Varian Delta di Brisbane

Sementara itu di Sydney situasinya masih belum membaik.

Sydney termasuk kota Australia dengan kasus Covid-19 tertinggi hingga saat ini, mencatat 145 kasus baru pada Senin sehingga total menjadi 2.226 kasus.

Akibatnya, lockdown selama sebulan di Sydney hampir pasti akan diperpanjang pada Jumat.

Pekan lalu Premier negara bagian New South Wales menyarankan pembatasan tetap berlaku selama satu bulan atau lebih, dan memicu demo ribuan pengunjuk rasa pada Sabtu (24/7/2021).

Sejak pandemi Covid-19 dimulai, Australia mencatat sekitar 33.000 kasus dan 918 kematian.

Baru 13 persen warga Australia yang sudah divaksinasi dosis penuh, akibat stok vaksin Pfizer yang kurang dan keraguan pada AstraZeneca.

Baca juga: Polisi Australia Buru Ribuan Demonstran Anti-Lockdown

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com