Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 10:44 WIB

TUNIS, KOMPAS.com – Beberapa saat setelah Presiden Tunisia Kais Saied memecat perdana menteri dan membekukan parlemen, puluhan ribu orang turun ke jalanan merayakan langkahnya.

Di sisi lain, pengkritik Saied menyebut langkahnya tersebut sebagai sebuah kudeta sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (25/7/2021).

Para pendukung Saied bersuka ria, bersorak, membunyikan klakson mobil, dan menyalakan kembang api. Mereka merayakannya dengan melanggar jam malam Covid-19.

Baca juga: Presiden Tunisia Dituding Lakukan Kudeta, Kepung Gedung Parlemen dengan Kendaraan Militer

Di sisi lain, insiden tersebut dianggap sebagai tantangan terbaru bagi konstitusi demokratis yang membagi kekuasaan antara presiden, perdana menteri, dan parlemen di Tunisia sejak 2014.

Partai Islam moderat yang terbesar di parlemen, Ennahda, mengecam langkah Saied tersebut.

Pemimpin Ennahda Rached Ghannouchi, yang juga ketua parlemen Tunisia, menyebut keputusan Saied tersebut sebagai kudeta terhadap revolusi dan konstitusi.

Pada Minggu malam waktu setemoat, ribuan orang melakukan reli di sepanjang jalan yang dipenuhi pepohonan, mengibarkan bendera nasional, menari, dan menyalakan suar.

Baca juga: Tunisia Memanas, Presiden Pecat Perdana Menteri dan Bekukan Parlemen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Presiden sangat berani... kami tahu ini bukan kudeta," kata Amira Abid, seorang wanita di pusat kota Tunis lalu mencium bendera Tunisia.

Tak berapa lama kemudian, Saied tiba dan berbaur dengan para pendukung yang merayakan langkah terbarunya tersebut.

Reuters melaporkan, kerumuman tersebut mengingatkan revolusi Tunisia yang pecah pada 2011.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Korban Tewas Akibat Kolera Meningkat di Kamerun, Lebih dari 420 Orang

Korban Tewas Akibat Kolera Meningkat di Kamerun, Lebih dari 420 Orang

Global
Joe Biden Sebut Swedia Segera Gabung NATO

Joe Biden Sebut Swedia Segera Gabung NATO

Global
Rangkuman Hari ke-463 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Irak Bertempur Lawan Wagner, Jalan Chernihiv Diledakkan Rusia

Rangkuman Hari ke-463 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Irak Bertempur Lawan Wagner, Jalan Chernihiv Diledakkan Rusia

Global
 [POPULER GLOBAL] Wilayah Rusia Bisa Saja Melepaskan Diri | Penyelamatan Pendaki di Everest

[POPULER GLOBAL] Wilayah Rusia Bisa Saja Melepaskan Diri | Penyelamatan Pendaki di Everest

Global
Beruang Masuki Garasi Toko Roti AS, Curi dan Lahap 60 Kue Mangkok

Beruang Masuki Garasi Toko Roti AS, Curi dan Lahap 60 Kue Mangkok

Global
NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

NASA Akhirnya Gelar Pertemuan Publik Perdana Terkait UFO

Global
China dan Singapura Setujui Hotline Pertahanan Tingkat Tinggi

China dan Singapura Setujui Hotline Pertahanan Tingkat Tinggi

Global
Indonesia Peringkat 2 di Daftar Negara dengan Tingkat Kepercayaan Tertinggi

Indonesia Peringkat 2 di Daftar Negara dengan Tingkat Kepercayaan Tertinggi

Global
Apa Itu Ekspor Pasir Laut Indonesia dan Negara Mana yang Diuntungkan?

Apa Itu Ekspor Pasir Laut Indonesia dan Negara Mana yang Diuntungkan?

Global
Kisah Penyelamatan Pendaki Malaysia yang Menggigil di Zona Kematian Everest

Kisah Penyelamatan Pendaki Malaysia yang Menggigil di Zona Kematian Everest

Global
China Mengebor Lubang Sedalam 10.000 Meter di Kerak Bumi

China Mengebor Lubang Sedalam 10.000 Meter di Kerak Bumi

Global
Saat Rusia Sibuk Rebut Ukraina, Wilayahnya Sendiri Bisa Saja Melepaskan Diri...

Saat Rusia Sibuk Rebut Ukraina, Wilayahnya Sendiri Bisa Saja Melepaskan Diri...

Global
China Anggap AI Ancaman, Keamanan Nasional Ditingkatkan

China Anggap AI Ancaman, Keamanan Nasional Ditingkatkan

Global
Rangkuman Hari Ke-462 Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kyiv | Peringatan Bantuan AS

Rangkuman Hari Ke-462 Serangan Rusia ke Ukraina: Malam Mencekam di Kyiv | Peringatan Bantuan AS

Global
AS Beri Ukraina Senjata Baru Rp 4,49 Triliun, tapi Minta Jangan untuk Serang Wilayah Rusia

AS Beri Ukraina Senjata Baru Rp 4,49 Triliun, tapi Minta Jangan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+