Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tolak Rencana WHO untuk Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Tahap Kedua

Kompas.com - 23/07/2021, 09:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China telah menyatakan pada Kamis (22/7/2021), tidak akan berpartisipasi dalam tahap kedua penyelidikan asal-usul Covid-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala deputi Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa dia "terkejut" melihat kebocoran laboratorium terdaftar sebagai tujuan penelitian di tahap kedua penyelidikan.

"Dalam beberapa aspek, rencana WHO untuk tahap selanjutnya dari penyelidikan asal-usul Covid-19 tidak masuk akal, dan bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Itu tidak mungkin untuk kami menerima rencana semacam itu," ujar Zeng seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (22/7/2021).

Baca juga: 2 Juta Lebih Netizen China Ajukan Petisi Desak WHO Selidiki Lab AS Terkait Asal-usul Covid-19

Zeng juga merespons klaim dari Kementerian Luar Negeri AS bahwa sejumlah pekerja di Institut Virologi Wuhan (WIV) jatuh sakit tidak lama sebelum kasus pertama Covid-19 didokumentasikan.

Ia mengatakan "tidak ada pekerja atau peneliti di WIV yang terinfeksi oleh virus corona".

WHO telah merilis laporan pertama dari penyelidikan asal-usul Covid-19 pada Maret, yang menetapkan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari hewan sebelum menyebar ke manusia sekitar Desember 2019.

Baca juga: China Bantah Tuduhan WHO Halangi Penyelidikan Asal-usul Covid-19

Namun, sejumlah negara Barat termasuk para pemimpin G7 telah mempertanyakan tentang ketepatan laporan asli.

Presiden AS Joe Biden kemudian meminta badan inteligensi untuk penyelidikan bagaimana pandemi Covid-19 dimulai, dengan mencatat bahwa para pengamat belum diberikan akses ke laboratorium utama untuk menentukan "apakah itu eksperimen yang salah".

Sedikit bukti baru telah muncul untuk mendukung teori bahwa virus itu adalah hasil dari kebocoran yang tidak disengaja dari Institut Virologi Wuhan.

Baca juga: WHO Minta China Lebih Bekerja Sama Selidiki Asal-usul Covid-19

Institut Virologi Wuhan diyakini oleh sebagian pihak sebagai tempat penelitian virus corona pada kelelawar, sedangkan banyak ilmuwan yang mengatakan kebocoran seperti itu tidak mungkin terjadi.

Namun pada Maret, seorang anggota tim WHO yang membantu penyelidikan asal-usul Covid-19 mengatakan teori kebocoran laboratorium Wuhan "tidak mendapatkan perhatian dan tindakan yang mendalam", seperti hipotesis hewan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kemudian pada 15 Juli, ikut menyerukan agar China bekerja sama lebih penuh dengan penyelidikan asal-usul Covid-19.

Tedros mengatakan bahwa China kurang memberikan data mentah dari hari-hari awal pandemi merebak.

Baca juga: Tanpa China, Ilmuwan Yakin Investigasi Asal Usul Covid-19 Masih Mungkin dengan Cara Ini

"Kami meminta China untuk transparan dan terbuka serta bekerja sama," ucap Tedros dalam konferensinya saat itu.

"Kami berutang kepada jutaan orang yang menderita dan jutaan orang yang meninggal untuk mengetahui apa yang terjadi," imbuhnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada 16 Juli bahwa pemerintah China telah bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan awal asal-usul Covid-19, dan membantah tuduhan bahwa para peneliti telah ditolak aksesnya ke lokasi atau data apa pun.

"Posisi China dalam isu global tentang penyelidikan acal-usul (Covid-19) konsisten dan jelas. Studi asal-usul Covid-19 adalah isu ilmiah. Semua pihak harus menghormati pendapat ilmuwan dan kesimpulan ilmiah, bukan mempolitisasi isu tersebut," ujar Zhao.

Baca juga: Para Pemimpin G7 Bahas Asal Usul Covid-19 di Saat WHO Masih Buka Teori Kebocoran Lab Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com