Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER GLOBAL: 45.000 Kasus Jamur Hitam di India | Video Mencekam Banjir China

Kompas.com - 23/07/2021, 06:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Berita tentang India yang dilanda 45.000 kasus jamur hitam mematikan selama dua bulan terakhir, menjadi yang terbanyak dibaca dalam populer global Kompas.com Kamis (22/7/2021) hingga Jumat (23/7/2021) pagi.

Sementara itu situasi betapa mencekamnya banjir China terekam dalam video penumpang kereta bawah tanah yang terjebak di dalam gerbong.

Kedua berita tersebut dapat Anda baca selengkapnya dalam rangkaian artikel populer global di bawah ini.

Baca juga: Singapura, AS, dan Uni Eropa Mulai Fokus Cari Obat Covid-19

1. India Dilanda 45.000 Kasus Jamur Hitam Mematikan 2 Bulan Terakhir

India mencatat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam yang mematikan selama dua bulan terakhir, kata Kementerian Kesehatan pada Selasa (20/7/2021).

Menteri Kesehatan Junior India, Bharati Pravin Pawar, mengatakan kepada parlemen bahwa lebih dari 4.200 orang telah meninggal karena jamur dengan nama ilmiah mucormycosis tersebut.

Jamur hitam adalah penyakit yang sangat agresif. Ahli bedah terpaksa menghilangkan mata, hidung dan rahang pasien untuk menghentikan penyebarannya ke otak.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Taliban Kuasai Setengah dari Semua Distrik di Afghanistan

2. Video Mencekam Penumpang Kereta Bawah Tanah China Terjebak Banjir

Sejumlah video yang merekam para penumpang kereta bawah tanah terjebak banjir di Zhengzhou, China, beredar di media sosial.

Ketinggian air di dalam kereta bawah tanah tersebut mencapai perut orang dewasa pada Selasa (20/7/2021). Sementara di video lain, ketinggian air mencapai leher.

Para penumpang yang terjebak tampak bingung dan ketakutan sebagaimana dilansir CNN, Rabu (21/7/2021).

Videonya dapat Anda lihat di sini.

Baca juga: Banjir China: Curah Hujan Setahun Mengguyur dalam 3 Jam, 33 Orang Tewas

3. Inggris: Negara Kaya Harus "Mengubur" Batu Bara ke Dalam Sejarah

Inggris bakal menjadi tuan rumah konferensi iklim PBB COP26 pada November di Glasgow, Skotlandia.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk memacu komitmen dari negara-negara yang berjanji di bawah Kesepakatan Paris pada 2015 untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat Celcius.

Pencegahan kenaikan suhu rata-rata di bawah 2 derajat Celcius sebelum era Revolusi Industri bertujuan untuk mencegah perubahan iklim yang ekstrem.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kekejaman Holocaust Nazi, Korban Dikemas Seperti Sarden di Kamar Gas

4. Belum Dibuka, Olimpiade Tokyo Sudah Diguncang 4 Skandal Panitia

Meski upacara pembukaan belum digelar, Olimpiade Tokyo 2020 sudah diguncang empat skandal panitianya.

Deretan skandal ini menyangkut dipecatnya direktur upacara pembukaan, hingga presidennya sendiri yang mundur karena komentar seksis.

Daftar skandalnya dapat Anda lihat di sini.

Baca juga: Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat karena Bercanda tentang Holocaust

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com