Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Juta Lebih Netizen China Ajukan Petisi Desak WHO Selidiki Lab AS Terkait Asal-usul Covid-19

Kompas.com - 20/07/2021, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Lebih dari 2 juta netizen China telah menandatangani surat terbuka hingga Selasa siang (20/7/2021), menuntut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki laboratorium Fort Detrick Amerika Serikat (AS) terkait asal-usul Covid-19.

Global Times melaporkan, surat itu dikeluarkan ketika WHO pada Jumat (16/7/2021) mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul virus corona di China.

Usulan WHO itu termasuk melakukan "audit laboratorium dan pasar di Wuhan" dan menyerukan "transparansi" dari pihak berwenang.

Kementerian Luar Negeri China pada Senin (19/7/2021) mengeklaim proposal peyelidikan terbaru tidak sesuai dengan posisi China dan banyak negara.

Beijing mendesak WHO bekerja sama dengan komunitas internasional, untuk melawan tren buruk mempolitisasi masalah asal-usul Covid-19.

Baca juga: China Bantah Tuduhan WHO Halangi Penyelidikan Asal-usul Covid-19


Menurut media pemerintah China, Global Times, sekelompok netizen China kemudian menyusun surat terbuka untuk meminta WHO menyelidiki Institut Penelitian Medis Angkatan Darat AS untuk Penyakit Menular (USAMRIID) di Fort Detrick, Maryland.

Global Times mengaku mendapat kepercayaan untuk mengunggah surat itu di platform WeChat dan Weibo pada Sabtu (17/7/2021) untuk meminta tanggapan publik.

Mereka mengatakan dalam surat itu bahwa untuk mencegah epidemi berikutnya, WHO harus memberi perhatian khusus pada laboratorium yang sedang melakukan penelitian tentang virus berbahaya atau bahkan senjata biokimia.

Surat terbuka itu secara khusus mencatat laboratorium Fort Detrick, yang menyimpan virus paling mematikan dan menular di dunia, termasuk Ebola, cacar, SARS, MERS, dan virus corona baru.

“Kebocoran salah satu dari mereka akan menyebabkan bahaya besar bagi dunia,” bunyi petisi itu menurut Global Times.

Sebelum ini, kelompok yang sama menerbitkan surat terbuka pada Juni yang menyerukan WHO untuk menyelidiki Fort Detrick.

Global Times mengaku juga meluncurkan jajak pendapat online pada Sabtu (17/7/2021). Hasilnya hingga pada Senin (19/7/2021) disebut menunjukkan lebih dari 90 persen dari 18.000 responden setuju bahwa WHO harus menyelidiki laboratorium biologi Fort Detrick.

Baca juga: WHO Minta China Lebih Bekerja Sama Selidiki Asal-usul Covid-19

Pada konferensi pers Senin (19/7/2021), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan AS harus transparan dan menghadapi seruan masyarakat internasional, termasuk China. 

Dia juga meminta AS memberikan tanggapan yang memuaskan terhadap surat terbuka dan jajak pendapat online.

“Publik dan media berusaha mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang selama ini ditanyakan masyarakat internasional. Namun, beberapa orang di AS telah merahasiakannya dari publik,” kata Zhao.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com