Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Presiden Haiti Ungkap Momen Saat Suaminya Tewas Diberondong Tembakan

Kompas.com - 11/07/2021, 12:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Istri Presiden Haiti Jovenel Moise mengungkapkan momen saat suaminya tewas diberondong tembakan.

Martine Moise mengisahkan serangan pada dini hari terjadi sangat cepat, sehingga suaminya "bahkan tak bisa berkata apa pun".

Moise ditembak mati pada Rabu di kediamannya di Port-Au-Prince, dengan pelaku diduga tentara bayaran berjumlah 28 orang.

Baca juga: Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh Awalnya Hendak Ditangkap Para Pelaku

Ibu Negara Moise dilaporkan juga terluka dalam penembakan itu, dan diterbangkan ke Miami, AS, untuk menerima perawatan.

Pada Sabtu (10/7/2021), Martine mengunggah rekaman suara di Twitter menyatakan bahwa dia akan segera bekerja lagi.

Sejumlah orang kemudian mengonfirmasi unggahan itu benar milik Martine, sebagaimana diberitakan BBC.

"Dalam sekejap mata, para pelaku masuk ke rumah dan memberondong suami saya dengan tembakan," kata Martine.

Dia mengaku tidak bisa menjabarkan seperti apa perbuatan pelaku, yang bahkan tidak membiarkan Moise mengucapkan sepatah kata.

Dilansir BBC Sabtu (10/7/2021), Martine menuding Jovenel Moise ditembak mati karena motif politik.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Warga AS dan Kolombia Diduga Terlibat

Dia menyebut tentang referendum perubahan konstitusi, yang bisa memberikan Moise kekuasaan tambahan.

Martine menuduh dalang pembunuhan berusaha melenyapkan cita-cita Presiden Haiti sejak 2017 tersebut.

"Saya menangis, tentu saja. Namun kita tidak bisa membiarkan negara ini jatuh," ujar Martine dalam videonya.

"Kita tidak bisa membiarkan darah suami saya, presiden kalian yang dicintai, tumpah sia-sia," tuturnya.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti dan Misteri yang Menyelimuti...

Selama berkuasa, Moise dituding korupsi dengan berbagai unjuk rasa terjadi di ibu kota dan tempat lain pada awal 2021.

Pemilihan parlemen seharusnya digelar pada Oktober 2019. Namun ditunda karena banyak pihak yang tak puas.

Karena itu, Moise bisa tetap menjabat berdasarkan dekrit. Dia berniat menggelar referendum pada September mendatang.

Tidak diketahui siapa dalang penyerangan tersebut dan apa motifnya, termasuk bagaimana pelaku bisa merangsek masuk begitu saja.

Baca juga: Inilah Momen Terduga Pembunuh Presiden Haiti Babak Belur Dihajar Massa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com