PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Presiden Haiti Jovenel Moise disebut awalnya hendak ditangkap para pelaku, sebelum ditembak mati.
Klaim itu keluar dari mulut dua warga AS keturunan Haiti yang ikut dalam kelompok bersenjata pembunuh Moise.
Hakim senior menyatakan, James Solages (35) dan Joseph Vincent (55) mengeklaim disewa sebagai penerjemah.
Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Warga AS dan Kolombia Diduga Terlibat
Hakim Clement Noel mengungkapkan, Solages sudah tinggal di Haiti selama sebulan. Sedangkan Vincent enam bulan.
Kepada harian lokal The Nouvelliste, Hakim Noel menuturkan bahwa keduanya disewa pembunuh lainnya menjadi penerjemah.
"Misi mereka adalah menahan Presiden Jovenel Moise berdasarkan mandat yang diberikan hakim, dan tak membunuhnya," kata Noel dilansir The Sun Jumat (8/7/2021).
Solages, yang tinggal di Fort Lauderdale, mendeskripsikan dirinya sebagai politisi pemula dan "agen diplomatik bersertifikat".
Dalam bio-nya disebutkan dia sempat bekerja sebagai staf keamanan Kedutaan Besar Kanada di Port-Au-Prince.
Dia dan Vincent ditahan bersama dengan 15 warga Kolombia, enam di antaranya mantan militer, pada Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti dan Misteri yang Menyelimuti...
Aparat Haiti sempat terlibat baku tembak dengan para pembunuh, dan berhasil menewaskan tiga di antaranya.
Moise, Presiden Haiti sejak 2017, tewas dibunuh di kediamannya pada Rabu dini hari waktu setempat (7/7/2021).
Sebelum dia ditembak mati, pada Februari sempat ada upaya pembunuhan terhadap dirinya. Namun bisa digagalkan.
Baca juga: Inilah Momen Terduga Pembunuh Presiden Haiti Babak Belur Dihajar Massa
Setelah serangan tersebut, pemerintah interim negara Karibia tersebut meminta bantuan pihak asing seperti AS.
Meski begitu, Washington hanya merespons dengan mengirimkan agen Badan Penyidik Federal (FBI) dan pejabat kementerian dalam negeri untuk membantu investigasi.
Kolombia, negara yang 15 warganya ditengarai sebagai pelaku pembunuhan, menugaskan direktorat intelijen untuk mendukung investigasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.