Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggalkan AS dan Sekutunya, Pangkalan Bagram Afghanistan Dijarah

Kompas.com - 06/07/2021, 09:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Pangkalan Bagram di Afghanistan dilaporkan dijarah sekelompok orang setelah ditinggalkan AS dan sekutunya.

Washington dan aliansinya yang tergabung di NATO hengkang pada akhir pekan, dilaporkan tanpa memberi tahu komandan baru Afghanistan.

Pemerintah AS kemudian mengonfirmasinya, sekaligus menyatakan proses penarikan pasukan akan selesai pada akhir Agustus.

Baca juga: AS dan Sekutunya Sudah Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan

Pangkalan Bagram merupakan kunci penting operasi militer "Negeri Uncle Sam" dalam dua deka terakhir.

Lapangan udara itu menjadi saksi upaya AS mengalahkan Taliban, melacak Osama bin Laden dan kelompok Al Qaeda yang dipimpinnya.

Selain itu, pangkalan tersebut juga membantu keamanan pemerintah Afghanistan saat ini di tengah gempuran Taliban.

Hengkangnya AS dan sekutunya di Bagram dimanfaatkan sekelompok orang untuk melakukan penjarahan.

Dilaporkan AP via New York Post Senin (5/7/2021), para penjarah menerobos gerbang utara dan mennju ke barak pasukan.

Mereka sempat menyerbu gudang penyimpanan sebelum diusir patroli tentara yang kebetulan tengah melintas.

Baca juga: Pangkalan Bagram: Kunci Operasi AS dan Sekutunya di Afghanistan

Komandan pangkalan yang baru, Jenderal Mir Asadullah Kohistani berujar, mereka memang mendengar rumor penarikan tentara Barat.

"Akhirnya pada pukul 07.00 paginya, kami mendapatkan konfirmasi bahwa mereka sudah meninggalkan Bagram," kata Kohistani.

Salah satu tentara pemerintah, Naematullah, dalam satu malam AS dan sekutunya hengkang begitu saja dari Bagram.

"Mereka sama sekali tak memberi tahu militer Afghanistan yang melakukan patroli di area luar," kecam Naematullah.

Prajurit veteran Abdul Raouf berujar, awalnya dia mengira para penjarah tersebut sebagai kelompok Taliban.

Selain itu, dia merespons klaim Washington bahwa mereka sudah menelepon dari bandara Kabul dan mengabarkan kepergian mereka.

Baca juga: Tentara AS Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan, Taliban Gembira

Dalam file foto 24 Desember 2017 ini, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford berpidato pada Malam Natal di Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan.AP PHOTO/ RAHMAT GUL Dalam file foto 24 Desember 2017 ini, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford berpidato pada Malam Natal di Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan.

Pada Senin, pangkalan yang kosong itu dibuka untuk media, dan menunjukkan prajurit mengumpulkan berbagai sampah.

Di luar gerbang pangkalan, nampak beberapa barang yang ditinggalkan seperti bola basket hingga deterjen.

Kohistani menerangkan, sekutu mereka itu meninggalkan setidaknya 2,5 juta item di Bagram, seperti pintu di setiap barak.

Mereka bahkan meninggalkan ratusan kendaraan lapis baja, ribuan kendaraan sipil tanpa kunci untuk menyalakannya.

Kohistani melanjutkan, pasukan AS meninggalkan sejumlah persenjataan ringan dan amunisi kepada Afghanistan.

Adapun senjata barat dibawa pergi. Amunisi untuk senjata yang tidak diberikan ke pasukan pemerintah dihancurkan sebelum pergi.

Baca juga: Tentara Asing Pergi dari Pangkalan Bagram, Sinyal AS Segera Hengkang dari Afghanistan

Pasukan keamanan Afghanistan juga mewarisi kompleks penjara di Bagram yang menampung 5.000 tahanan, kebanyakan adalah Taliban.

Kohistani menegaskan, mereka bisa mempertahankan pangkalan yang sempat dioperasikan oleh Uni Soviet tersebut.

Meski, klaim itu terjadi di tengah satu demi satu distrik yang jatuh ke tengan pemberontak di bagian utara.

Selain itu, ratusan tentara dilaporkan lebih memilih menyelamatkan diri ke perbatasan Tajikistan saat melawan Taliban.

"Di pertempuran, kadang kami mengalami kemunduran atau kemajuan," ujar Kohistani, yang berjanji akan merebut distrik penting.

"Kami harus menyelesaikan urusan kami sendiri. Kami harus membangun Afghanistan dengan tangan kami sendiri," lanjut Kohistani.

Baca juga: Taliban Serang Pangkalan AU Bagram, 4 Prajurit AS Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com