Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan, Taliban Gembira

Kompas.com - 02/07/2021, 18:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters,AFP

KABUL, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, NATO, dikabarkan sudah meninggalkan Pangkalan Udara Bagram yang berlokasi di Afghanistan.

"Seluruh pasukan koalisi sudah hengkang dari Bagram," ujar seorang pejabat AS yang tenggat disebutkan namanya.

Sumber internal Washington itu tidak merinci kapan koalisi Barat meninggalkan markas yang letaknya 50 kilometer dari ibu kota Afghanistan, Kabul, tersebut.

Baca juga: AS dan Sekutunya Sudah Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan

Sementara itu, Taliban menyambut baik kabar penarikan pasukan AS dan NATO dari Pangkalan Udara Bagram sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (2/7/2021).

Seorang Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah menerima laporan bahwa pasukan AS telah meninggalkan pangkalan itu.

"Kami menganggap penarikan ini sebagai langkah positif. Warga Afghanistan bisa lebih dekat dengan stabilitas dan perdamaian setelah pasukan asing ditarik penuh," kata Mujahid.

Dia juga menuturkan bahwa penarikan pasukan asing dari Afghanistan juga bermanfaat bagi pemerintah AS.

Baca juga: Pangkalan Bagram: Kunci Operasi AS dan Sekutunya di Afghanistan

Sebelum 2001, Taliban adalah penguasa Afghanistan. Pada 11 September 2001 terjadi peristiwa penyerangan di AS yang dilancarkan oleh Al Qaeda.

Sejak saat itu, AS menginvasi Afghanistan dan berhasil menggulingkan Taliban karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaeda kala itu, Osama bin Laden.

Meski sudah terguling, Taliban menjadi kelompok pemberontak yang masih memberikan perlawanan yang tangguh terhadap pemerintah Afghanistan.

Baca juga: Donald Rumsfeld Meninggal, Dikenang sebagai Penjahat Perang AS di Afghanistan dan Irak

Tenggat waktu

Saat ini, militer AS dan NATO tengah merampungkan proses pemulangan pasukan secara penuh, mengakhiri 20 tahun keterlibatan mereka di Afghanistan.

AFP mewartakan, tenggat waktu bagi Washington dan sekutunya untuk angkat kaki dari negara tersebut adalah pada 11 September.

Proses penarikan pasukan asing dari Afghanistan terjadi di tengah meningkatnya aksi kelompok Taliban di negara tersebut dalam dua bulan terakhir.

Baca juga: Maju dari Rencana, Kehadiran Pasukan AS di Afghanistan Tinggal Menghitung Hari

Sejak Mei, kelompok yang dianggap pemberontak itu sudah menduduki puluhan distrik di Afghanistan.

Selama dua dekade, Pangkalan Udara Bagram menjadi kunci penting bagi keseluruhan operasi "Negeri Paman Sam" di Afghanistan.

Pangkalan tersebut menjadi tumpuan bagi koalisi Barat dalam memberikan suplai logistik maupun menggempur musuh lewat serangan udara.

Selama bertahun-tahun, pangkalan itu sudah didatangi ratusan ribu personel militer AS maupun NATO.

Baca juga: Inilah Momen Saat 350 Tentara Afghanistan Menyerah kepada Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com