KABUL, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, Pangkalan Bagram di Afghanistan menjadi landasan pasukan asing dalam memerangi pemberontak maupun simbol kebrutalan perang saudara.
Berlokasi 50 km dari Kabul, pangkalan ini tidak hanya memegang peranan vital keamanan ibu kota Afghanistan.
Landasan udara tersebut juga menjadi lokasi strategis dalam menggelar operasi militer di sebagian besar wilayah utara.
Baca juga: AS dan Sekutunya Sudah Tinggalkan Pangkalan Bagram di Afghanistan
Pangkalan udara itu awalnya dibangun AS bagi Afghanistan untuk menahan Uni Soviet pada Perang Dingin 1950-an.
Sejak pembangunannya, tempat itu sudah beberapa kali berganti pemilik, dalam konflik yang mengguncang Afghanistan.
Bagram sempat dikuasai oleh Soviet saat invasi 1979. Pemerintah "Negeri Beruang Merah" kemudian memperluasnya.
Setelah Soviet mundur, landasan itu dikuasai mujahidin yang merebutnya dari pemerintah bentukan Moskwa dalam perang saudara.
Pada satu titik, Taliban sempat menguasai ujung landasan pacu sepanjang tiga km, dan oposisi Aliansi Utara di sisi satunya.
Pangkalan Bagram akhirnya jatuh ke tangan Taliban sepenuhnya, setelah mereka berkuasa pada pertengahan 1990-an.
Baca juga: Senat Ungkap Praktik Penyiksaan CIA, Amerika Tutup Fasilitas Tahanan di Bagram
Menyusul serangan 11 September 2001 (9/11), AS melakukan penyerangan terhadap Al Qaeda dan merebut Bagram.
Sejak saat itu selama 20 tahun, Washington dan sekutunya menggunakan Bagram untuk mendukung suplai logistik pasukan maupun melancarkan serangan udara.
Dilansir AFP Jumat (2/7/2021), sejumlah presiden mulai dari George W Bush, Barack Obama, hingga yang terakhir Donald Trump pernah berkunjung.
Selain menjadi markas AS dan sekutunya, Bagram juga menjadi penjara, dan menuai kontroversi karena perlakuan pasukan asing terhadap tahanan.
Baca juga: Taliban Serang Pangkalan AU Bagram, 4 Prajurit AS Tewas
Pangkalan tersebut dilaporkan mempunyai bioskop, kolam renang, hingga restoran cepat saji seperti Burger King.
Pada Kamis (1/7/2021), sumber internal Washington mengungkapkan aliansi Barat sudah meninggalkan Bagram.
Pejabat anonim itu tidak menyebutkan kapan AS dan sekutunya hengkang, maupun apakah pangkalan itu sudah diserahkan ke pemerintah Afghanistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.