Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Dhabi Tutup Hampir Semua Ruang Publik untuk Warga yang Tidak Divaksin Covid-19

Kompas.com - 29/06/2021, 06:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

ABU DHABI, KOMPAS.com - Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), mengumumkan pembatasan akses publik lebih lanjut mulai 20 Agustus, yaitu hanya bagi mereka yang telah di vaksin Covid-19.

Individu yang tidak divaksinasi hanya akan dapat memasuki supermarket dan apotek.

Langkah ini merupakan upaya untuk mendorong orang menerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Daftar Negara Uni Eropa yang Buka Pintu untuk Turis Sudah Vaksin Covid-19

AP pada Selasa (29/6/2021) mewartakan, pihak berwenang akan mulai membatasi akses publik seperti pusat perbelanjaan, restoran, kafe, acara olahraga, museum, pusat kebugaran, sekolah dan universitas di Abu Dhabi.

Sistem "green pass" telah diterapkan yang membatasi akses publik hanya untuk penduduk yang sudah divaksinasi, atau dapat menunjukkan bukti pengujian negatif untuk virus corona.

Pemerintah Emirat mengatakan bahwa setidaknya 93 persen dari populasi ibu kota telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Negara Timur Tengah ini telah memberikan 15,1 juta dosis untuk populasi sekitar 9 juta, dan sangat bergantung pada vaksin Sinopharm.

Pembatasan serupa telah diterapkan di Dubai, di mana pertemuan besar seperti acara olahraga memerlukan vaksinasi. Mal dan bisnis lainnya masih terbuka untuk orang-orang yang belum menerima vaksinasi.

Baca juga: Coviran Barekat, Vaksin Covid-19 Produksi Iran yang Diklaim 85 Persen Manjur

Tutup turis vaksin

Sebelumnya, pemerintah UEA mengumumkan pada Kamis (24/6/2021) bahwa mereka tidak akan mengizinkan turis yang terbang ke emirat untuk menerima vaksin Covid-19.

Pengumuman itu dipublikasikan beberapa hari setelah aplikasi yang dikeluarkan pemerintah menyarankan siapa pun yang memiliki visa turis bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

Kantor media yang dikelola pemerintah UEA tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali.

Awal pekan lalu, aplikasi telepon otoritas kesehatan Abu Dhabi menunjukkan kriteria terbaru untuk akses vaksin. Dinyatakan bahwa pengunjung ke ibukota Emirat sekarang bisa mendapatkan Pfizer-BioNTech atau Sinopharm yang didukung negara China, dengan menunjukkan paspor mereka.

Tetapi setelah pemberitahuan itu dibagikan secara online dan dilaporkan secara luas oleh media internasional, kantor media Abu Dhabi mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi bahwa kota tersebut menawarkan vaksin Covid-19 gratis hanya kepada mereka yang memiliki visa tinggal yang valid atau kedaluwarsa.

“Tidak termasuk termasuk pemegang visa turis atau pengunjung yang sah,” tulis pemberitaan media media Abu Dhabi.

Baca juga: Korban Vaksin Covid-19 Palsu di India dari Orang dengan Disabilitas sampai Transgender

Aplikasi yang menyediakan layanan kesehatan di negara Timur Tengah tersebut, juga mengubah halaman pemesanan janji vaksin. Informasinya mengharuskan pengguna untuk memasukkan kartu tempat tinggal (kartu identitas) mereka sebelum melanjutkan.

Negara “Federasi Tujuh Syekh” itu menawarkan salah satu kampanye vaksinasi tercepat di dunia.

Sebanyak 14,7 juta dosis individu telah diberikan kepada populasinya yang berjumlah lebih dari 9 juta, yang mencakup sekitar 1 juta warga Emirat. Sementara 8 juta sisanya adalah orang asing yang tinggal dan bekerja di UEA.

Dubai, pusat keuangan regional yang menampung maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, belum mengumumkan rencana untuk memvaksinasi wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com