Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Rodrigo Duterte, dari Wali Kota Terlama Jadi Presiden Filipina

Kompas.com - 22/06/2021, 21:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - "Saya akan menangkap Anda dan menyuntikkan vaksin ke pantat Anda," ujar Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Senin (21/6/2021).

Ucapan "kasar" kembali terucap dari mulut presiden berusia 76 tahun ini.

Meskipun tujuannya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Filipina dengan sedikit gertakan, tapi hal ini tentu jadi kontroversi.

Baca juga: Duterte kepada Rakyat Filipina: Divaksin atau Saya Masukkan Penjara

Tak hanya sekali pria ini menebar pernyataan bernada sensitif. Mulai dari isu agama sampai seksual, semua pernah disentilnya.

Seperti apa sebenarnya jejak karier Duterte hingga akhirnya mampu menduduki jabatan tertinggi sebagai pemimpin Filipina?

Rodrigo "Rody" Roa Duterte, lahir di Maasin, Leyte, Persemakmuran Filipina, pada 28 Maret 1945.

Baca juga: Bantah Putrinya Calonkan Presiden, Duterte: Itu Bukan Pekerjaan Wanita

Sebelum menjadi presiden, Duterte, yang juga dijuluki Digong, terlebih dulu menjadi wali kota Davao yang terletak di Pulau Mindanao selama tujuh kali masa jabatan.

22 tahun berkuasa membuatnya dikenal jadi sosok yang paling lama menjabat sebagai wali kota di Filipina.

Keluarga Duterte memang berasal dari kalangan politikus. Ayah Duterte, Vicente, sebelumnya sempat menjadi gubernur provinsi Davao.

Sepupunya, Ronald, sempat menjabat sebagai wali kota Cebu dari 1983 sampai 1986. Ayah Ronald, Ramon Duterte, juga memegang jabatan tersebut dari 1957 sampai 1959.

Keluarga Duterte sudah lama dianggap keluarga politik dari klan Durano dan Almendras.

Baca juga: Duterte Perintahkan Polisi Tembak Mati Perusuh Lockdown Virus Corona

Pada 21 November 2015, Duterte mendeklarasikan pencalonan dirinya dalam pilpres Filipina yang digelar 2016.

Pasca-memenangkan pemilu, Duterte langsung memerintah dengan gayanya yang cenderung kasar, frontal, dan blak-blakan.

Tak lama setelah pelantikannya, dia tanpa ragu memerintah warga Filipina membunuh para pengedar dan pencandu narkoba.

Baca juga: Duterte Respons Tudingan Perang Lawan Narkoba di Filipina Tewaskan Ribuan Orang

Hal ini membuat Durerte dikecam dunia internasional. Apalagi dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ada lebih dari 3 ribu pembunuhan yang terkait dengan narkoba.

Saat dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan, Duterte menanggapinya dengan enteng.

"Kejahatan terhadap kemanusiaan? Pertama-tama, saya ingin jujur dengan Anda. Apakah mereka manusia?" ujar Duterte.

Dan berbagai kontroversinya pun terus berlanjut hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com