Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Siap Lepas Jatah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya...

Kompas.com - 13/04/2021, 17:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan, dia siap melepas jatahnya mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Saat ini, baru sekitar satu juta orang yang mendapatkna dosis perdana sejak Maret, dari target 110 juta jiwa.

Vaksinasi yang lambat, ditambah kurangnya persediaan membuat pemerintah setempat menerima kritikan.

Baca juga: Duterte Sedih atas Baku Tembak Antar-anggota Aparat Penegak Hukum Filipina

Sebabnya, terdapat kenaikan kasus Covid-19 di Filipina. Membuat rumah sakit setempat kewalahan baik di Manila dan wilayah sekitarnya.

Awalnya, pemberian vaksin menyasar tenaga kesehatan dan tentara. Kini, diperluas ke lansia dan penderita komorbid.

Sementara banyak pemimpin dunia divaksin untuk mendapat kepercayaan publik, Duterte menegaskan dia akan melewatkannya.

"Saya takkan mengambilnya. Siapa pun yang ingin, saya persilakan," ujarnya dalam rekaman pidato yang dirilis Senin (12/4/2021).

Itu adalah pernyataan pertama presiden 76 tahun tersebut, setelah absen dari publik selama dua pekan, dan memunculkan dia terpapar virus corona.

Presiden berjuluk The Punisher itu meminta supaya vaksinasi difokuskan kepada mereka yang masih muda dan produktif.

Baca juga: Bantah Putrinya Calonkan Presiden, Duterte: Itu Bukan Pekerjaan Wanita

"Kebanyakan warga senior sudah tidak produktif lagi," ujar mantan Wali Kota Davao itu diwartakan AFP.

Vaksin menjadi isu utama dalam pidato Duterte. Juru bicaranya, Harry Roque sebelumnya memberikan klarifikasi.

Sebelumnya, sang presiden mengeklaim dia siap disuntik vaksin Covid-19 secara publik, setelah sebelumnya dia ingin melakukannya secara privat.

Pada Agustus, dia mengaku siap menjadi kelinci percobaan dosis pertama vaksin yang dikembangkan Rusia.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun di Tengah Lockdown, Kepala Polisi Filipina Dibebaskan Duterte

Roque kemudian mengklarifikasi, sang presiden tidak akan mendapat suntikan sebelum disahkan aman oleh regulator obat-obatan.

Keraguan akan vaksin menjadi topik terhangat di Filipina, di mana 60 persen warga tidak ingin divaksin.

Karena itu, Roque menerangkan dia berharap sang presiden bersedia divaksin jika mereka menerima persediaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com