Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Pajak, Mantan Pengawal Trump Diselidiki Jaksa New York

Kompas.com - 22/06/2021, 21:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Jaksa New York dilaporkan sedang menyelidiki mantan pengawal mantan Presiden AS Donald Trump Matthew Calamai, yang diduga menerima tunjangan bebas pajak sebagai bagian dari pekerjaannya dengan Trump Organization.

The Wall Street Journal melaporkan pada Senin (21/6/2021), bahwa jaksa sedang menyelidiki pria yang juga menjabat jadi eksekutif Trump Organization ini.

Jaksa akan menentukan apakah Calamari menerima untung dari perusahaan, tanpa membayar pajak.

Baca juga: Jaksa New York Turun Tangan, Trump Organization Diselidiki dalam “Kapasitas Kriminal”

Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Calamari telah tinggal di gedung apartemen mewah Trump Park Avenue selama bertahun-tahun.

Calamari juga disebut telah mengendarai Mercedes yang disewa melalui Trump Organization.

Pria ini dilaporkan pertama kali mulai bekerja untuk Trump pada tahun 1981 sebagai pengawal, sampai akhirnya dipromosikan menjadi Chief Operating Officer.

Baca juga: Gurita Bisnis Trump, dari Bogor hingga Buenos Aires

Dalam bukunya tahun 2004, "Trump: How to Get Rich," Trump menulis bahwa Calamari, "memiliki lebih banyak hal untuk ditawarkan dibanding tugas di jabatannya".

Di sisi lain, putra Calamari, Matthew Calamari Jr, yang bekerja sebagai direktur keamanan perusahaan untuk organisasi Trump, tinggal di gedung apartemen Parc East milik Trump.

Tempat ini, pernah dikatakan mantan karyawan administrasi Trump, sebagai "apartemen perusahaan yang tidak perlu membayar sewa".

Baca juga: Kongres AS Selidiki Pemberian Pinjaman Deutsche Bank ke Bisnis Trump

Jaksa dilaporkan telah menyarankan Calamari dan putranya untuk menyewa pengacara sendiri, menyusul penyelidikan yang semakin intensif.

Namun, hingga saat ini, tidak ada karyawan Trump Organization yang merasa melakukan kesalahan apa pun.

Dalam koordinasi dengan kantor jaksa agung New York, Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance Jr, telah menyelidiki Trump Organization dan para eksekutifnya atas potensi pelanggaran penipuan.

Baca juga: Selama 10 Tahun, Bisnis Trump Rugi hingga Rp 16 Triliun

Di sisi lain, mantan pengacara pribadi Trump Michael Cohen sempat mengatakan pada 2019 di depan Komite Pengawasan dan Reformasi DPR, bahwa Calamari memiliki banyak informasi penting.

Informasi ini mendukung klaimnya bahwa Trump menggelembungkan nilai asetnya selama bertahun-tahun untuk tujuan asuransi.

Pasca-berita tentang jaksa yang menyelidiki Calamari mencuat, Cohen sempat menulis tweet berisi komentar pedas.

"Satu per satu rumah yang dibangun di atas kebohongan akan runtuh!" tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com