Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Pidato Terbaru Trump: Klaim Pemilu 2020 Palsu, Ejek Dr Fauci

Kompas.com - 06/06/2021, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber CBS News

RALEIGH, KOMPAS.com -Mantan Presiden AS Donald Trump kembali ke gelanggang politik dengan berpidato di Konvensi Partai Republik Carolina Utara, Sabtu (5/6/2021).

Dilansir CBS News, kesempatan berpidato Trump ini bisa memperkuat kepemimpinan simbolisnya di Partai Republik.

Sejauh ini, Trump masih menganggap hasil Pemilu AS 2020 palsu dan tak mengakui rivalnya, Joe Biden, sebagai presiden AS yang sah.

Baca juga: Donald Trump Sebut Hasil Pilpres AS 2020 “Kejahatan Abad Ini”

Pidato publik kedua ini terjadi pasca-tiga bulan Trump dalam kondisi kacau. Sebelumnya Trump sempat merobek foto Biden, menggembar-gemborkan prestasinya di Gedung Putih, dan kembali mengulangi klaim palsu pemilihan 2020 adalah "tipuan."

Trump kemudian menyebut bahwa 2024 adalah tahun yang dinantikan karena dirinya akan kembali mencalonkan diri jadi presiden.

"Kelangsungan hidup Amerika bergantung pada kemampuan kita untuk memilih Partai Republik di setiap level, dimulai dengan pemilihan level menengah di tahun depan," kata Trump.

Baca juga: Donald Trump Diblokir dari Facebook dan Instagram Selama 2 Tahun

Dalam pidatonya di hadapan publik Carolina Utara, Trump masih bersemangat menyerang Biden, khususya dalam kebijakan imigrasi, ekonomi, dan luar negeri.

"Negara kita dihancurkan di depan mata kita sendiri," ujarnya, yang gemar memakai kalimat itu di manapun dan kapanpun.

"Saya bukan orang yang mencoba merusak demokrasi Amerika, saya yang mencoba menyelamatkannya," tambahnya.

Baca juga: Akunnya Diblokir 2 Tahun, Trump Mengecam Keras Facebook

Pria berusia 74 tahun ini juga menyoroti vaksin, yang diupayakannya selama menjabat. Trump menyebut, vaksin-lah yang akhirnya memulihkan AS.

Suami Melania Trump ini juga kembali berkoar-koar tentang asal-usul Covid-19, yang memang diyakini Trump sedari awal berasal dari China.

Dr Anthony Fauci, pakar kesehatan ternama AS yang pernah masuk ke dalam tim penasihat presiden ke-45 AS sekaligus penentang teori konspirasinya itu, diejek habis-habisan.

"Dia bukan dokter yang hebat, tapi dia seorang promotor," kata Trump.

"Dia suka televisi melebihi semua politisi di ruangan ini. Tapi dia salah pada hampir setiap masalah, termasuk masalah Wuhan dan lab China," tambahnya,

Baca juga: Trump Berharap Dilantik Lagi sebagai Presiden AS pada Agustus

Pemimpin The Trump Organization ini juga menyampaikan sebuah ide menurutnya bisa jadi solusi semua permasalahan yang disebabkan China.

"Semua bangsa harus bekerja sama untuk memberi tagihan pada China, minimal 10 triliun dollar untuk mengimbangi kerusakan yang mereka sebabkan," kata Trump.

"Kita semua harus satu suara, dan China harus membayar semuanya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CBS News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com