Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi di Bawah Kim Jong Un: Ditembak Meriam Anti-pesawat hingga Dibakar Hidup-hidup

Kompas.com - 21/06/2021, 14:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

PYONGYANG, KOMPAS.com - Selama kurang lebih 10 tahun berkuasa, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan sejumlah eksekusi.

Menggunakan brutalitas dan ketakutan, Kim menyingkirkan siapa pun yang berpotensi mengganggu kekuasaannya.

Tidak hanya warga biasa, kebrutalan Kim juga menyasar anggota keluarganya sendiri, baik paman maupun saudara tiri.

Baca juga: Bersiap jika Terjadi Sesuatu dengan Kim Jong Un, Korut Tambah Posisi Pemerintahan

Dilansir Daily Star Jumat (18/6/2021), berikut merupakan sejumlah eksekusi di bawah pemerintahan Kim Jong Un.

1. Ditembak meriam anti-pesawat

Paman Kim, Jang Song Thaek, orang paling berkuasa kedua di Korea Utara, ditembak mati pada 2013, dua tahun setelah si keponakan berkuasa.

Kantor berita KCNA memublikasikan momen ketika Jang digelandang ke ruang sidang dalam keadaan tangan terborgol.

Dalam klaim Pyongyang, Jang dihukum mati karena terbukti salah menangani anggaran negara, bermain perempuan, hingga penyalahgunaan alkohol.

Selain itu, Jang juga dituding berusaha merebut kekuasaan dan menjerumuskan ekonomi Korea Utara "sedemikian parah".

Baca juga: Momen Langka, Kim Jong Un Berikan Hadiah Ulang Tahun ke Rakyat Jelata

Menurut pengakuan pembelot bernama Kang Cheol Hwan, Jang Song Thaek ditembak menggunakan meriam anti-pesawat.

Dua saksi mata mengungkapkan sebelum dieksekusi, Jang dipaksa menyaksikan dua koleganya ditembak dengan cara serupa.

"Dua terpidana sebelumnya dieksekusi dan lenyap begitu saja, dengan darah mereka tepercik di Jang. Seketika dia pingsan," kata saksi tersebut.

2. Dibakar hidup-hidup dengan penyembur api

Pada 2014, Kim mengeksekusi seorang pejabat Korea Utara setelah sebelumnya dia menyebutnya sebagai "musuh negara".

O Sang Hon, yang kala itu menjabat sebagai wakil menteri keamanan publik, dibunuh karena berhubungan dengan Jang.

Baca juga: Kim Jong Un Akui Korea Utara Krisis Pangan

Menurut laporan Chosun Ilbo, O dan setidaknya 10 pejabat tinggi lainnya dihukum mati maupun diasingkan.

Sumber Pyongyang mengatakan, O dibakar hidup-hidup karena membentuk kementeriannya sebagai alat perlindungan bagi Jang.

Jang dan O sudah bekerja sama selama 10 tahun di kementerian tersebut, yang kemudian ditutup atas perintah Kim.

3. Musisi dibunuh karena "video porno"

Salah satu pembelot menceritakan, dia pernah dibawa secara paksa dari sekolah demi demi melihat eksekusi sekelompok musisi.

Hee Yeon Lim meninggalkan Korea Utara pada 2016, dan mengungkapkan seperti apa hidup di bawah rezim Kim Jong Un.

Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara Siap Berdialog atau Berkonfrontasi dengan AS

Dia mengisahkan dibawa ke Akademi Militer Pyongyang, dan menyaksikan bagaimana korban diikat dengan senjata anti-pesawat diarahkan kepadanya.

"Begitu senjata ditembakkan, suaranya memekakkan telinga. Sangat menakutkan mendengar tembakan bersahutan," kata dia kepada Daily Mirror.

Hee mengatakan para korban hancur dan menjadi serpihan. Tank kemudian bergerak menggilas potongan tubuh terpidana.

Dia menuturkan, 11 musisi Korea Utara tersebut dihukum mati karena dituding membuat video porno.

4. Saudara tiri dibunuh menggunakan racun saraf

Pada 2017, dunia dikejutkan setelah Kim Jong Nam, yang notabene Kim Jong Un, tewas di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca juga: Penampilan Terbaru Kim Jong Un Lebih Kurus, Terserang Penyakit?

Kim Jong Nam tewas setelah wajahnya disemprot menggunakan cairan yang ternyata adalah racun saraf VX.

Kakak tiri Kim, yang bepergian dengan nama samaran Kim Chol mengembuskan napas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit.

Pemerintah Korut saat itu dituduh sengaja membunuh Kim Jong Nam demi mengamankan posisi adik tirinya.

Diberitakan Wall Street Journal, sebelum dibunuh Kim Jong Nam tengah menemui kontaknya di Badan Intelijen AS (CIA) di Malaysia.

Dua perempuan ditangkap. Satu warga Vietnam bernama Doan Thi Huong dan satunya wanita Indonesia bernama Siti Aisyah.

Siti dibebaskan pada 11 Maret 2019 setelah pengadilan "Negeri Jiran" memutuskan mencabut dakwaan terhadapnya.

Sementara Doan mengaku bersalah atas dakwaan perbuatan menyebabkan korban dan divonis tiga tahun penjara.

Baca juga: Kim Jong Un Buka Rapat Penting Partai Buruh, Apa Saja yang Dibahas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com