YERUSALEM, KOMPAS.com - Militer Israel menyerang sasaran di Jalur Gaza pada Rabu dini hari (16/6/2021).
Dalam pernyataannya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengutip balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza pada hari sebelumnya.
Baca juga: Baru Gencatan Senjata Bulan Lalu, Israel Serang Gaza Lagi
Menurut laporan di media Israel, balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza memicu beberapa kebakaran di Israel selatan.
WAFA, Kantor Berita resmi Palestina juga melaporkan serangan udara menimpa Khan Younis dan mengatakan kerusakan "materi" terjadi.
Kantor berita itu juga melaporkan di situs lain di selatan Kota Gaza menjadi sasaran, dan mengatakan tidak ada korban dari kedua insiden tersebut.
Serangan udara itu adalah yang pertama di Gaza sejak gencatan senjata mulai berlaku hampir satu bulan lalu.
IDF mengatakan menyerang kompleks militer Hamas dan tempat pertemuan untuk brigade Khan Younis dan Gaza.
IDF mengatakan balon-balon itu diluncurkan sebagai protes terhadap pawai bendera provokatif di Yerusalem, di mana ribuan orang Israel melakukan pawai melalui Kota Tua.
Baca juga: Hamas Desak Warga Palestina “Lawan” Parade Bendera Israel di Yerusalem
CNN pada Rabu (16/6/2021) melaporkan ekstremis Yahudi sayap kanan yang ambil bagian dalam pawai meneriakkan "Matilah orang Arab" dan "Ini rumah kami."
Polisi Israel dengan perlengkapan anti huru hara memblokir jalan-jalan di sekitarnya, dan secara paksa memindahkan pengunjuk rasa Palestina dari rute tersebut.
Menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, tiga puluh tiga pengunjuk rasa Palestina terluka, menyusul bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.
Korban diantaranya karena granat kejut, peluru karet dan tembakan langsung, dengan enam dievakuasi ke rumah sakit.
Pawai itu dipandang sebagai ujian besar pertama bagi pemerintahan baru Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri sayap kanan Naftali Bennett.
Di masa lalu, Bennett telah mendorong mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengambil sikap lebih keras terhadap Hamas dan peluncuran balon pembakar menurut media Israel.
Setelah serangan udara Israel, juru bicara Hamas Hazem Kassem mengatakan di Twitter, "Pemboman Zionis di Jalur Gaza adalah upaya yang gagal untuk menghentikan solidaritas dan perlawanan rakyat kami dengan Kota Suci, dan untuk menutupi kebingungan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pendirian Zionis dalam mengorganisir apa yang disebut pawai bendera. "
Baca juga: Israel Bersiap Gelar Pawai Bendera di Yerusalem, Peringatan Ancaman Keamanan Baru
Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza tidak segera menanggapi tembakan roket ke Israel.
Tetapi situasi di sepanjang perbatasan Israel-Gaza tetap sangat tegang, dan kemungkinan eskalasi yang serius dan segera tidak dapat dikesampingkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.