Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Pengusaha Beha Pakistan, Sulitnya Jual Kutang Berkualitas

Kompas.com - 15/06/2021, 14:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

"Kami telah mengirim iklan lowongan kerja untuk mencari perempuan menjadi karyawan dengan peran yang lebih tinggi. Tapi mereka mengatakan, akan membicarakan dulu dengan keluarga, dan akan kembali menghubungi kami," jelas Moore.

"Ada dua orang yang kembali menghubungi, dan mengatakan keluarga mereka tak mau mereka bekerja di pabrik pakaian dalam."

Memang, topik ini sangat tabu dan alasan semacam itu sudah diutarakan berkali-kali di lingkungan pabrik.

Seorang karyawan, Sumaira mengakui bahwa suaminya menemaninya untuk wawancara.

"Begitu saya diterima bekerja, suami saya meminta saya untuk tidak memberitahu anggota keluarga lainnya di mana saya bekerja. Karena mereka akan mempermasalahkannya."

Hal senada juga dikatakan karyawan lainnya, bahwa ia ditanya ayahnya sebelum pergi wawancara kerja menjadi penjahit.

"Dan ayah saya langsung menolak untuk mendengarkan," katanya.

"Saya harus memintanya untuk mengizinkan saya pergi dan supaya saya bisa melihat sendiri. Jika saya tidak suka lingkungan di pabrik, saya tidak akan menerima pekerjaan ini."

Baca juga: SMP Jepang Wajibkan Pakaian Dalam Putih, Tarik Tali Bra Siswi untuk Periksa Warnanya

Karyawan pria juga harus menghadapi olok-olok dan bisik-bisik tidak enak.

Anwar Hussain mengatakan kepada BBC, dia menghadapi banyak pertentangan dari keluarga dan teman-temannya saat terjun bekerja dalam bisnis pakaian dalam ini.

"Teman-teman mengolok-olok mengenai tempat saya bekerja. Keluarga saya menolak saya untuk pergi ke pabrik.”

“Saat saya bergabung, awalnya saya merasa malu untuk mengoper bra kepada karyawan perempuan di dalam pabrik. Tapi sekarang saya merasa lebih baik, dan merasa nyaman. Karena pada akhirnya, ini adalah bagian dari pekerjaan.”

Namun, saat ini para pekerja pabrik memiliki kekhawatiran lainnya. Jika tak berhasil - dan bisnis ini tidak laku cepat, Moore mungkin akan mengambil langkah sulit, yaitu menutup toko dan meninggalkan para pekerja dalam kesulitan.

Namun, itu tak terjadi, ujarnya meyakinkan BBC.

"Saya telah mengatakan bahwa saya semestinya mencari alternatif untuk dilakukan di Pakistan, karena menjual pakaian dalam tidaklah sia-sia. Dan tentu, ada pandangan bahwa saya mungkin akan pergi.”

"Tapi saya benar-benar akan menekuni ini, sampai produk ini terjual ke pasaran."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com