Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Sudah Lahir, Keberadaan 10 Bayi Kembar Pertama Dunia Jadi Misteri

Kompas.com - 12/06/2021, 11:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Afrika Selatan diliputi misteri apakah seorang wanita benar-benar melahirkan 10 anak kembar, seperti yang telah diklaim sebagai kasus decuplet pertama di dunia.

Gosiame Thamara Sithole dari kotapraja Tembisa dekat Johannesburg dilaporkan melahirkan bayinya pada Senin (7/6/2021), menurut surat kabar Pretoria News yang mengutip orang tuanya.

Baca juga: Wanita di Afrika Selatan Mengandung 10 Anak Kembar Pertama di Dunia

Namun menurut surat kabar itu, bayi-bayi yang terdiri tujuh laki-laki dan tiga perempuan tersebut, belum muncul di depan umum atau tertangkap kamera. Padahal mereka disebut telah lahir prematur.

Pemerintah Afrika Selatan mengatakan masih mencoba memverifikasi klaim tersebut.

Ketidakjelasan itu pun membuat orang-orang Afrika Selatan yang terobsesi heboh di media sosial, perihal apakah kisah "Tembisa 10" itu benar adanya.

Sang ayah, Teboho Tsoetsi, mengatakan kepada surat kabar bahwa istrinya telah melahirkan di sebuah rumah sakit di ibu kota Pretoria.

Dia mengatakan itu adalah kejutan besar bagi orang tua setelah dokter hanya mendeteksi delapan bayi dalam pemindaian pra-kelahiran.

“Ini tujuh laki-laki dan tiga perempuan. Dia hamil tujuh bulan tujuh hari. Saya senang. Saya emosional,” kata surat kabar itu mengutip Tsoetsi.

Pasangan itu sudah memiliki anak kembar berusia 6 tahun. Kelahiran 10 bayi baru akan menggenapi total selusin anak dalam keluarga itu, jika klaim itu benar.

Baca juga: Ibu yang Melahirkan 9 Bayi Sekaligus Sempat Hampir Mati karena Kehabisan Darah

Kereta dorong bayi berdiri di luar rumah Gosiame Thamara Sithole di Tembisa, dekat Johannesburg, Kamis (10/6/2021), saat  Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pihaknya masih berusaha untuk memverifikasi klaim tersebut kelahiran 10 bayi pertama di dunia. AP PHOTO/DENIS FARRELL Kereta dorong bayi berdiri di luar rumah Gosiame Thamara Sithole di Tembisa, dekat Johannesburg, Kamis (10/6/2021), saat Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pihaknya masih berusaha untuk memverifikasi klaim tersebut kelahiran 10 bayi pertama di dunia.

Masyarakat Afrika Selatan dengan penuh semangat menunggu bukti apa yang akan menjadi rekor dunia. Kerabat dan tetangga pasangan itu bersikeras bahwa berita itu benar.

“Dia menerima 10 berkat pada satu waktu, kami bersyukur kepada Tuhan untuk itu,” kata Wilson Machaya, tetangga keluarga di Tembisa, kepada AP diwartakan pada Jumat (11/6/2021).

“Dan karena kita adalah tetangga, kita harus membantu dengan cara apa pun yang memungkinkan.”

Bulan lalu seorang wanita Mali melahirkan sembilan bayi di Maroko, dalam apa yang disebut sebagai kasus nonuplet pertama di dunia.

Departemen Pembangunan Sosial di provinsi Gauteng Afrika Selatan mengonfirmasi sedang melacak keberadaan Sithole.

Feziwe Ndwayana, juru bicara badan itu, mengatakan mereka akan membuat pengumuman setelah bertemu dengan keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com