Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Harry Mengaku Khawatir dan Takut saat Harus Hadiri Pemakaman Philip di Inggris

Kompas.com - 23/05/2021, 17:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Bagi Harry, kembali ke London untuk menghadiri pemakaman Pangeran Philip bulan lalu berarti sekali lagi menghadapi tempat di mana dia merasa terjebak dan diburu oleh kamera.

Dia mengaku hal itu menjadi ujian bagi kemampuannya untuk mengatasi kecemasan yang kembali membuncah.

“Saya khawatir tentang itu, saya takut, '' kata Harry kepada AP selama wawancara bersama baru-baru ini dengan Oprah Winfrey untuk mempromosikan serial kesehatan mental yang mereka buat dan produksi bersama untuk Apple TV + bertajuk “The Me You Can't See".

Baca juga: Wawancara 1995 Milik Putri Diana Kembali Ramai Disorot, Begini Rentetan Masalahnya

Pangeran berusia 36 tahun itu mengatakan, sekarang dia mampu mengatasi keraguan apa pun dengan menggunakan keterampilan “penguasaan diri,” yang dipelajari dalam terapi.

“Itu jelas membuatnya jauh lebih mudah, tetapi jantung masih berdebar-debar,” kata Duke of Sussex, saat mengenang kembali penghormatan terakhir untuk Kakeknya, Pangeran Philip.

Dalam program “The Me You Can't See,” yang memulai debutnya pada Kamis malam (20/5/2021) di layanan streaming Apple, Harry mengungkapkan bahwa dia pertama kali mengunjungi terapis sekitar empat tahun lalu atas dorongan Meghan Markle yang saat itu masih berstatus sebagai pacarnya.

Itu terjadi ketika pasangan tersebut terlibat dalam pertengkaran. Dia kemudian menyadari kemarahannya sepertinya salah tempat.

Program televisi ini adalah bab lain dalam rangkaian publikasi atas sisi kehidupan Sang Pangeran yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya.

Pada Maret, dia dan Meghan memberikan wawancara yang menjadi berita utama kepada Oprah Winfrey yang menimbulkan tanggapan publik yang langka dari istana.

Harry dalam progam ini membawa penonton ke dalam kehidupannya, dan hubungan keluarga kerajaan Inggris, sejak meninggalkan tugasnya dan pindah bersama istrinya ke California.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Kecewa Berat pada Pangeran Harry atas Kritiknya terhadap Keluarga Kerajaan

Project mandiri Harry ini mungkin relatif baru, tetapi dia dan kakak laki-laki William, Duke of Cambridge, telah lama memperjuangkan pentingnya kesehatan mental.

Pada 2016, Harry, William dan istrinya Catherine, Duchess of Cambridge, meluncurkan “Heads Together.” Inisiatif ini mendorong orang mengungkapkan pikirannya, dan tidak malu meminta bantuan, terlebih ketika kesehatan mental dipertaruhkan.

Kerja kolektif mereka mendorong interaksi dengan orang-orang di seluruh dunia, dari semua lapisan masyarakat. Dari program ini mereka menyadari benang merah yang sama.

“(Yaitu) Berbagi cerita Anda agar dapat menyelamatkan nyawa atau membantu orang lain sangatlah penting,” ujar Harry melansir Daily Mail.

Harry juga mempraktikkan apa yang dia khotbahkan, dan mengungkapkan perjuangannya sendiri dengan trauma dan kesedihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com