Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Lebih Suka Kim Jong Un daripada Presiden Korea Selatan

Kompas.com - 24/04/2021, 06:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (23/4/2021) menuduh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menipu AS.

Namun di sisi lain, dia terus menyoroti persahabatannya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Kim Jong Un dari Korea Utara, yang saya kenal (dan sukai) dalam keadaan yang paling sulit, tidak pernah menghormati Presiden Korea Selatan saat ini, Moon Jae-in," kata Trump.

Baca juga: Trump Nyatakan Dukungan atas Penarikan Pasukan AS di Afghanistan, Tapi Kritik Masalah Ini

"Presiden Moon lemah sebagai seorang pemimpin dan sebagai negosiator, kecuali jika menyangkut penipuan militer jangka panjang yang berkelanjutan di AS,” ujar Trump.

Dia menambahkan AS telah diperlakukan seperti orang bodoh selama beberapa dekade sebagaimana dilansir AFP.

“Namun, saya meminta mereka membayar miliaran dolar lebih banyak untuk perlindungan militer dan layanan yang kami berikan,” tambah Trump.

Trump bertutur, bahkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat ini enggan meminta tambahan miliaran dollar AS dari Korea Selatan.

Baca juga: Beri Pesan Paskah, Trump Singgung Demokrat sebagai Radikal Kiri Gila

Selama masa kepresidenannya, Trump memposisikan dirinya sebagai negosiator utama dalam pembicaraan damai di semenanjung Korea.

Trump pertama kali bertemu dengan Kim Jong Un pada Juni 2018 di Singapura, pertemuan puncak pertama antara negara-negara yang secara teknis masih berperang

Trump dan Kim Jong Un akhirnya bertemu lagi di Vietnam pada 2019. Korea Utara lantas menunda uji coba nuklir dan rudalnya.

Tetapi para analis mengatakan, Pyongyang terus mengembangkan program senjata nuklirnya.

Baca juga: Pemilik Restoran di Italia Kaget Disanksi Trump di Hari Terakhir sebagai Presiden AS

Pada Maret, Korea Selatan setuju untuk membayar 13,9 persen lebih banyak untuk biaya kehadiran pasukan AS di semenanjung Korea.

Kesediaan itu tercapai dalam kesepakatan enam tahun untuk menyelesaikan masalah antara Korea Selatan dan AS di bawah pemerintahan Trump.

Perselisihan keuangan telah mengganggu aliansi keamanan Korea Selatan dan AS setelah Trump berulang kali mengkritik Korea Selatan.

Washington menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan untuk mempertahankannya dari Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Kehadiran pasukan AS tersebut sekaligus untuk melindungi kepentingan Washington di Asia Laut.

Baca juga: Bahkan, Suara Donald Trump pun Diblokir di Facebook

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com