WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Facebook menghapus video mantan Presiden AS Donald Trump dari lama Facebook menantunya, Lara Trump.
Melansir BBC, Kamis (1/4/2021), Lara Tump merupakan istri dari salah satu putra Donald Trump, Eric Trump.
Lara, seorang kontributor baru di Fox News, mulanya mengunggah video di Facebook tentang dirinya sedang mewawancarai Trump tentang berbagai masalah.
Baca juga: 2 Polisi Korban Kerusuhan Capitol Hill Gugat Trump, Minta Ganti Rugi Rp 1 Miliar
Namun beberapa saat kemudian, video tersebut dihapus oleh pihak Fabeook dan dia mendapat e-mail dari raksasa media sosial itu.
Setelah itu, di Instagram, dia mengunggah tangkapan layar isi e-mail yang dia terima dari Facebook.
View this post on Instagram
Dalam tangkapan layar isi e-mail tersebut, Facebook membeberkan alasan menghapus video tentang Lara yang sedang mewawancarai Trump.
Baca juga: Trump Luncurkan Situs Web Resmi, Bisa Booking Mantan Presiden dan Ibu Negara
"Sejalan dengan pemblokiran di akun Facebook dan Instagram Donald Trump, konten lebih lanjut yang diposting dengan suara Donald Trump akan dihapus dan mengakibatkan pembatasan tambahan pada akun tersebut," bunyi e-mail dari Facebook.
Di kolom caption tangkapan layar isi e-mail yang dia unggah tersebut, Lara turut menyindir Facebook.
Seolah tak kehabisan akal, Lara kembali mengunggah video wawancara tersebut di platform video Rumble lalu menautkannya dari laman Facebook-nya.
Baca juga: Hadiri Pernikahan Warga, Trump Malah Pidato soal Dirinya Sendiri
Sementara itu, seorang pembawa acara televisi Fox News Sean Hannity turut mengomentari penghapusan video Trump di laman Facebook Lara.
Hannity, yang merupakan pendukung lama Trump, menulis di Twitter bahwa penghapusan tersebut merupakan sensor yang sangat ekstrem.
Sebelumnya, Facebook juga telah memblokir Trump dari platformnya pada Januari menyusul kerusuhan Gedung Capitol di Washington, AS.
Kerusuhan tersebut diakibatkan oleh para pendukung Trump yang menyerbu Gedung Capitol.
Baca juga: Trump Luapkan Kemarahan kepada Pakar Covid-19 yang Sering Kritik Dia
Ketika itu, CEO Facebook Mark Zuckerburg mendukung supaya Trump diblokir dari Facebook.
"Kami percaya risiko mengizinkan presiden untuk terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar,” kata Zuckerburg kala itu.
Keputusan Facebook yang memblokir akun Trump pada 7 Januari sedang ditinjau oleh Dewan Pengawas yang baru.
Selain diblokir oleh Facebook, Trump juga dilarang di Twitter dan YouTube.
Baca juga: Semua Properti Trump Dicoret dari Daftar Agen Perjalanan Mewah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.