LONDON, KOMPAS.com - Publik Inggris disebut menginginkan Pangeran William menjadi raja setelah kekuasaan Ratu Elizabeth II berakhir.
Temuan itu dipaparkan lembaga survei Deltapoll yang mewawancarai 1.590 orang dewasa antara 31 Maret sampai 1 April.
Masyarakat dilaporkan ingin agar ayah William, Pangeran Charles yang saat ini adalah putra mahkota, supaya menyerahkan takhtanya ke putranya.
Baca juga: Pangeran William dan Pangeran Harry Bertemu Selama 2 Jam di Tengah Isu Keretakan
Dalam jajak pendapat itu, Duke of Cambridge unggul 20 poin, 47 berbanding 27 persen, dibanding Pangeran Charles.
Namun, responden berusia muda mengaku ingin agar anak bungsu, Pangeran Harry, yang menempati takhta Kerajaan Inggris.
Meski demikian, 51 persen publik menilai dia dan istrinya, Meghan Markle, sudah membuat citra kerajaan tercoreng.
Harry dan Meghan terus membuat publik Inggris terpolarisasi sejak memutuskan keluar dari kerajaan pada 2020.
Apalagi, mereka makin menjadi sorotan karena pada Maret tahun ini, mereka diwawancarai oleh Oprah Winfrey.
Dalam wawancara itu, pasangan Duke dan Duchess of Sussex itu menuduh ada anggota kerajaan yang mempertanyakan warna kulit anak mereka, Archie.
Baca juga: Pangeran Charles dan William akan Pimpin Pertemuan untuk Memutuskan Masa Depan Monarki Inggris
Adapun Meghan Markle mengaku, dia sempat ingin bunuh diri karena tak mendapat bantuan terkait proses kejiwaan saat hamil.
Survei itu jelas menjadi pukulan telak bagi Prince of Wales, yang berusaha memulihkan citranya dalam 20 tahun terakhir.
Pemulihan itu merujuk pada keputusan Charles bercerai dari Putri Diana pada 1996, dan kematian Princess of Wales setahun kemudian.
Hanya sekitar 40 persen yang masih ingin Ratu Elizabeth II tetap di posisinya hingga dia meninggal.
Sekitar seperlimanya ingin Ratu mundur saat kesehatannya tengah prima, seperti dilansir Daily Mirror pada awal April ini.
Baca juga: Setelah Pemakaman Pangeran Philip, Harry dan William Terlihat sedang Mengobrol
Graham Smith, CEO sebuah kelompok anti-monarki bernama Republic, menerangkan, apa pun hasil survei, Charles akan menjadi raja.
Meski begitu, Smith mencatat bahwa jajak pendapat itu menunjukkan bahwa masyarakat ingin adanya pilihan.
"Jurang yang besar di antara generasi memperlihatkan bagaimana kerajaan terputus dari dunia modern," paparnya.
Suksesi Kerajaan Inggris saat ini menjadi isu terhangat setelah suami Ratu, Pangeran Philip, meninggal pada 9 April.
Seusai pemakaman pada Sabtu (17/4/2021), Pangeran Charles menemui Pangeran William untuk membahas masa depan kerajaan.
Baca juga: Reuni William dan Harry Jadi Obat bagi Pendukung Monarki Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.