LAHORE, KOMPAS.com - Sebanyak 11 polisi Pakistan yang ditawan sebuah partai radikal dibebaskan, dalam demo menentang Perancis.
Para penegak hukum itu dijadikan sandera oleh pendukung Partai Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), dalam unjuk rasa di Lahore Minggu (18/4/2021).
Dalam video yang bersirkulasi di media sosial, dan dikonfirmasi asli oleh sumber kepolisian, nampak sejumlah petugas memar dan berdarah.
Baca juga: Perancis Imbau Semua Warganya Tinggalkan Pakistan, Ada Apa?
Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid Ahmed menyatakan, 11 polisi itu dibebaskan pada Senin pagi waktu setempat (19/4/2021).
Pembebasan korban terjadi setelah pemerintah "bernegosiasi" dengan TLP, yang pekan lalu dilabeli organisasi teroris dan dilarang.
Para sandera disekap di masjid yang merupakan markas Tehreek-e-Labbaik Pakistan di Lahore, yang kini dikepung pihak berwajib.
"Negosiasi dengan TLP sudah dimulai, di mana tahap pertama berlangsung sukses," ujar Ahmed di Twitter.
"Mereka setuju melepaskan 11 petugas yang sebelumnya disandera," jelas Ahmed sebagaimana diberitakan AFP.
Dia menerangkan ronde kedua akan segera dimulai, meski tidak jelas apa yang kedua kubu diskusikan.
Baca juga: Tersangka Penyerangan Charlie Hebdo Terancam Hukuman Penjara Maksimal Seumur Hidup
Sebelumnya, TLP sudah menyerukan 20 April sebagai tenggat waktu supaya duta besar Perancis diusir.
Partai itu menjadi motor penggerak demonstrasi di negara Asia Selatan tersebut selama berbulan-bulan.
Unjuk rasa terjadi setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron membela majalah satir Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
Pekan lalu, kedutaan besar di Pakistan mengimbau semua warganya untuk meninggalkan rival klasik India tersebut.
Baca juga: 3 Terdakwa Aksi Teror 2015 Positif Corona, Sidang Charlie Hebdo Ditunda
Aksi protes makin membesar di Lahore, setelah salah satu pimpinan TLP yang menyerukan adanya aksi di Islamabad ditangkap.
Unjuk rasa itu disebut melumpuhkan kota, dengan enam polisi tewas. TLP mengeklaim sejumlah anggotanya juga terbunuh.
"Kami tidak akan mengubur mereka hingga duta besar Perancis angkat kaki," ujar Allama Muhammad Shafiq Amini dalam pernyataan video.
Selama bertahun-tahun, pemerintah Pakistan sudah berusaha untuk melumpuhkan aktivitas Tehreek-e-Labbaik Pakistan.
Namun baru pada pekan lalu, pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan resmi melarang dan melabeli TLP teroris.
Meski begitu, pemerintah berdalih yang mereka larang adalah metode organisasi, bukan ideologi yang diusung.
Baca juga: Meski Kerap Diserang, Charlie Hebdo Tidak Jera
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.