Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Tentara AS di Afghanistan Bakal Ditarik pada 11 September

Kompas.com - 14/04/2021, 07:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengumumkan bahwa pasukannya bakal meninggalkan Afghanistan pada 11 September.

Kabar tersebut disampaikan oleh sejumlah pejabat AS kepada media-media di “Negeri Paman Sam” sebagaimana dilansir BBC, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Afghanistan Diguncang Bom Mobil, 3 Personel Keamanan Tewas

Dengan demikian, penarikan pasukan tersebut akan melampaui tenggat waktu penarikan pasukan yang disepakati antara Taliban dengan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Dalam kesepakatan antara Taliban denganb Trump tersebut, tentara AS diberi tenggat waktu hingga 1 Mei untuk angkat kaki dari Afghanistan.

Batas waktu terbaru yang ditetapkan Biden akan bertepatan dengan peringatan 20 tahun serangan teror di World Trade Center (WTC) di AS pada 11 September 2001.

Sebelumnya, Biden menyatakan bahwa tenggat waktu 1 Mei akan sulit dipenuhi.

Baca juga: Intelijen AS Waspadai Afghanistan Akan Segera Dikuasai Milisi Taliban

Pengumuman seluruh pasukan AS dari Afghanistan tersebut akan disampaikan Biden pada Rabu (14/4/2021).

Pejabat AS menuturkan, Biden berujar bahwa penarikan pasukan secara tergesa-gesa justru akan membahayakan tentara AS dan bukan merupakan pilihan yang bijak.

Di sisi lain, pejabat AS dan NATO mengatakan bahwa sejauh ini, Taliban gagal memenuhi komitmennya untuk mengurangi kekerasan.

Taliban telah diperingatkan, jika mereka menyerang pasukan AS selama fase penarikan, mereka akan mendapat tanggapan yang kuat.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menuturkan bahwa AS sudah terlalu lama berada di Afghanistan.

Baca juga: Wanita Karier di Afghanistan Jadi Sasaran Pembunuhan Kelompok Ekstremis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com