Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berujung Kontroversi, Afghanistan Batalkan Larangan Menyanyi bagi Perempuan di Muka Umum

Kompas.com - 15/03/2021, 15:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Dinas pendidikan di Kabul, Afghanistan, akhirnya mencabut larangan bernyanyi bagi perempuan di muka umum setelah menuai kontroversi.

Paduan suara yang diisi oleh murid-murid putri biasanya merupakan pemandangan umum di sekolah di Afghanistan.

Namun, dinas pendidikan di ibu kota menjadi sorotan setelah merilis larangan gadis di atas umur 12 tahun menyanyi di depan umum.

Baca juga: Afghanistan Bakal Selidiki Ada Larangan Gadis Menyanyi di Muka Umum

Tak pelak, larangan itu langsung menuai protes, di mana sejumlah perempuan mengunggah momen mereka bernyanyi.

Mereka khawatir bahwa pejabat pendidikan setempat tengah melakukan "Talibanisasi" di negara yang masih dilanda konflik tersebut.

Shamila Kohestani, mantan kapten tim nasional putri menjadi salah satu pihak yang menyuarakan kecaman.

"Di Afghanistan saat ini, kementerian pendidikan mencekik gadis kecil kita, dengan melarang mereka menyanyi," kecam Kohestani.

Kemudian di Facebook, aktivis Tayeb Safa menyatakan dia merasa kembalinya kelompok Taliban semakin dekat.

Kemudian pada Minggu malam waktu setempat (14/3/2021), kementerian pendidikan menyebut kebijakan itu tak sesuai dengan sikap mereka.

Dilansir AFP Senin (15/3/2021), kementerian akhirnya memutuskan untuk membatalkan larangan tersebut.

isu itu terjadi jelang kembalinya Taliban, setelah AS berjanji bakal menarik pasukannya dalam pekan-pekan mendatang.

Penarikan itu merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang terjadi selama lebih dari satu dekade.

Meski Taliban sudah jatuh sejak 2001, Afghanistan masih tetap negara yang tidak ramah untuk perempuan.

Tetapi, kemajuan di kawasan perkotaan meningktkan harapan bahwa wanita akan semakin dilibatkan dalam berbagai sektor.

Baca juga: Bom Mobil Meledak di Afghanistan, 8 Orang Tewas, 53 Lainnya Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com