HERAT, KOMPAS.COM – Sebuah bom mobil berdaya ledak tinggi meledak di dekat pos polisi du Provinsi Herat, Afghanistan, Jumat (12/3/2021) malam waktu setempat.
Setidaknya delapan orang dilaporkan tewas dan 53 lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan bom mobil tersebut sebagaimana dilansir Reuters.
Gubernur Herat Sayed Abdul Wahid Qatali mengatakan, sebagian dari korban yang tewas adalah wanita dan anak-anak.
Ledakan tersebut juga merusak lusinan rumah dan toko di sekitarnya. Tim penyelamat berupanya mengevakuasi korban yang tertimbun puing-puing.
Baca juga: 7 Orang Etnis Minoritas Hazara Diikat Lalu Ditembak Brutal di Afghanistan
Seorang pejabat senior bidang kesehatan, Mohammad Rafiq Sherzai, mengatakan bahwa kedelapan jenazah tersebut sudah dibawa ke rumah sakit.
Dari delapan korban tewas tersebut, dua di antaranya adalah wanita, tiga anak-anak, dua pria, dan satu personel militer Afghanistan.
Sedangkan korban luka-luka juga telah dibawa ke rumah sakit. Di antara korban luka-luka tersebut, 10 di antaranya berada dalam keadaan kritis.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. Tetapi pejabat lokal menyalahkan bom tersebut didalangi olehTaliban.
Baca juga: Konflik Pemerintah Afghanistan 3 Wartawan Wanita Jadi Sasaran Pembunuhan
Perwakilan Taliban tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar mengenai insiden berdarah tersebut.
Taliban merupakan kelompok yang memerangi pemerintah Afghanistan yang didiukung asing sejak kekuasaan Taliban digulingkan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada 2011.
Negosiasi perdamaian antara pemerintah Afghanistan dan pemberontak Taliban di ibu kota Qatar, Doha, telah dilakukan.
Pembicaraan tersebut berupaya untuk membuat kemajuan perdamaian di tengah seruan internasional untuk mengurangi kekerasan.
Baca juga: RS Afghanistan Bantah Bantu Jual Ginjal, Tuding Warga Berbohong agar Dapat Bantuan
Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pernyataan mengutuk atas banyaknya intensitas serangan yang tinggi dan dengan sengaja menargetkan warga sipil di Afghanistan.
"Anggota Dewan Keamanan menyerukan diakhirinya segera serangan dan menekankan kebutuhan mendesak dan penting untuk membawa para pelaku ke pengadilan," bunyi pernyataan itu.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk keras serangan bom mobil tersebut dan pihaknya menyalahkan Taliban.