Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berujung Kontroversi, Afghanistan Batalkan Larangan Menyanyi bagi Perempuan di Muka Umum

Paduan suara yang diisi oleh murid-murid putri biasanya merupakan pemandangan umum di sekolah di Afghanistan.

Namun, dinas pendidikan di ibu kota menjadi sorotan setelah merilis larangan gadis di atas umur 12 tahun menyanyi di depan umum.

Tak pelak, larangan itu langsung menuai protes, di mana sejumlah perempuan mengunggah momen mereka bernyanyi.

Mereka khawatir bahwa pejabat pendidikan setempat tengah melakukan "Talibanisasi" di negara yang masih dilanda konflik tersebut.

Shamila Kohestani, mantan kapten tim nasional putri menjadi salah satu pihak yang menyuarakan kecaman.

"Di Afghanistan saat ini, kementerian pendidikan mencekik gadis kecil kita, dengan melarang mereka menyanyi," kecam Kohestani.

Kemudian di Facebook, aktivis Tayeb Safa menyatakan dia merasa kembalinya kelompok Taliban semakin dekat.

Kemudian pada Minggu malam waktu setempat (14/3/2021), kementerian pendidikan menyebut kebijakan itu tak sesuai dengan sikap mereka.

Dilansir AFP Senin (15/3/2021), kementerian akhirnya memutuskan untuk membatalkan larangan tersebut.

isu itu terjadi jelang kembalinya Taliban, setelah AS berjanji bakal menarik pasukannya dalam pekan-pekan mendatang.

Penarikan itu merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang terjadi selama lebih dari satu dekade.

Meski Taliban sudah jatuh sejak 2001, Afghanistan masih tetap negara yang tidak ramah untuk perempuan.

Tetapi, kemajuan di kawasan perkotaan meningktkan harapan bahwa wanita akan semakin dilibatkan dalam berbagai sektor.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/15/155903470/berujung-kontroversi-afghanistan-batalkan-larangan-menyanyi-bagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke